Walaupun
kontrol harga dapat memfasilitasi keadilan dan kesetaraan dalam beberapa
kasus, akan tetapi control harga ini dapat pula menimbulkan biaya nominal yang cukup nyata. Berikut adalah beberapa keuntungan.
kasus, akan tetapi control harga ini dapat pula menimbulkan biaya nominal yang cukup nyata. Berikut adalah beberapa keuntungan.
i)
Meredam
Efek Inflasi: Baik pada periode damai dan perang, inflasi dapat ditekan atau
terkendali ketika kontrol harga dilengkapi oleh kebijakan tidak langsung, seperti
pengawasan kredit dan pinjaman publik.
Tekanan inflasi jika dibiarkan akan mengikis pendapatan riil, menghambat
investasi dan menciptakan kelangkaan.
ii)
Pencegahan Perang Harga: Persaingan di pasar
kadang-kadang memunculkan dimensi/ sisi buruk. Sebagai contoh, produsen besar
dengan keuntungan finansial dapat melibas produsen kecil dalam perang harga
dengan menjual jauh di bawah harga pasar. Menerapkan batas bawah harga yang
mana seorang penjual tidak boleh kenakan akan dapat melindungi kepentingan
usaha kecil.
iii)
Ketentuan
Balanced Exchange: mengelompokkan harga hasil pertanian pada suatu level akan
menstabilkan tingkat nilai mereka di tingkat manufaktur; melindungi pendapatan
riil petani.
iv)
Mengontrol
rate dari laba Monopoli: Monopolis akan
berusaha untuk memaksimalkan keuntungan pribadi melalui predatory pricing. Monopolis kebutuhan seperti utilisasi air dapat memanfaatkan sifat produk
tersebut yang amat dibutuhkan masyarakat dan mengenakan harga sangat tinggi bahkan melebihi
kewajaran. Menetapkan suatu tarif air akan memperbaiki dan mengatur mereka akan
mencegah kecenderungan ini untuk sebagian besar.
v)
Memastikan Pengembalian yang wajar ke Faktor-faktor Produksi: Fiksasi
harga akan menjaga kepentingan tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan
kapanpun kepentingan mereka dirugikan
vi)
Penghapusan
Biaya Informasi: Informasi asimetris membebankan
biaya kepada masyarakat. Jika harga yang berasal dari pasar dengan informasi asimetri tidak dikontrol, orang-orang akan berhenti berpartisipasi di pasar tersebut. Ini akan menciptakan kesulitan dan mengakibatkan hilangnya kesejahteraan. Namun, jika pasarnya menjual barang atau jasa yang penting ,orang akan dipaksa untuk membeli di bawah tekanan dan penguasaan penjual. Orang kerja dalam hal ini untuk memperoleh sebanyak mungkin pengetahuan dari komoditi yang bersangkutan, yang tidak dicapai. Kontrol harga di sini akan meniadakan praktik yang berat dan sia-sia.
biaya kepada masyarakat. Jika harga yang berasal dari pasar dengan informasi asimetri tidak dikontrol, orang-orang akan berhenti berpartisipasi di pasar tersebut. Ini akan menciptakan kesulitan dan mengakibatkan hilangnya kesejahteraan. Namun, jika pasarnya menjual barang atau jasa yang penting ,orang akan dipaksa untuk membeli di bawah tekanan dan penguasaan penjual. Orang kerja dalam hal ini untuk memperoleh sebanyak mungkin pengetahuan dari komoditi yang bersangkutan, yang tidak dicapai. Kontrol harga di sini akan meniadakan praktik yang berat dan sia-sia.
vii)
Stabilisasi
Selama Darurat: Ada efek samping skala besar ketika terjadi
mobilisasi besar-besaran sumberdaya ekonomi dalam perang seperti pasar gelap dan penimbunan. Kontrol Harga dan penjatahan yang dirancang dapat mencegah hal ini terjadi.
mobilisasi besar-besaran sumberdaya ekonomi dalam perang seperti pasar gelap dan penimbunan. Kontrol Harga dan penjatahan yang dirancang dapat mencegah hal ini terjadi.
viii)
Memastikan Pemerataan Distribusi Manfaat dan
Biaya Pertukaran: Keadilan
dan ekuitas yang merupakan landasan teori pertukaran dapat dijamin hanya
melalui regulasi harga dalam keadaan tertentu. Analisis yang berikut dalam
bagian berikutnya berkaitan dengan beberapa kasus.
dan ekuitas yang merupakan landasan teori pertukaran dapat dijamin hanya
melalui regulasi harga dalam keadaan tertentu. Analisis yang berikut dalam
bagian berikutnya berkaitan dengan beberapa kasus.
Meskipun kontrol harga dapat menimbulkan beberapa keuntungan, namun control harga juga dapat menimbulkan beberapa kerugian sebagai berikut:
i)
Terjadi Disekuilibrium di Pasar: kontrol harga
menyebabkan terjadinya destabilisasi pasar akibat distorsi dari mekanisme
pertukaran dan alokasi barang dan jasa. Konsekuensi yang paling umum dari
control harga adalah terjadinya kelangkaan (shortage) akibat dari penimbunan. Penimbunan akan mendorong munculnya tengkulak dan calo yang menjalankan
pasar gelap yang dapat mengakibatkan terjadinya
inefisiensi.
ketidakseimbangan
dalam Ekonomi: Dalam periode mobilisasi seperti halnya di masa perang, Pemerintah
harus membuat beberapa spesifikasi mengenai utilisasi pabrik, material dan input. Kontrol harga akan menimbulkankonsekuensi
yang tak terelakkan seperti penciptaan tabungan yang dipaksakan dan kesenjangan tabungan-investasi.
No comments:
Post a Comment