Dalam
menjalankan usaha, seorang muslim dihadapkan pada ketidakpastian terhadap apa
yang akan terjadi. Seseorang boleh saja merencanakan suatu usaha tapi
tidak dapat memastikan apakah usahanya itu akan beruntung atau merugi. Sebagaimana
dijelaskan dalam Al-Quran surat Luqman ayat 34 :
“… dan tidak seorang pun dapat mengetahui
dengan pasti apa-apa yang diusahakannya besok…”
Sudah menjadi sunatullah
bahwa dalam menjalankan usaha maupun berinvestasi terkandung risiko di
dalamnya. Tidak ada di dalam kehidupan ini yang bebas dari risiko. Oleh karena itu
mengantisipasi dan mensiasati risiko agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih
besar diperbolehkan. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al Hasyr ayat 18
:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu pada Alloh dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok dan bertakwalah
kepada Alloh. Sesungguhnya
Alloh Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa seorang muslim
diperbolehkan mempersiapkan apa yang diperbuat untuk hari esok dengan
mengetahui, mempelajari dan menganalisa risiko yang akan terjadi dengan
menerapkan manajemen risiko. Selanjutnya kita disuruh untuk bertawakal kepada
Alloh terhadap apa yang terjadi setelah melakukan berbagai usaha tersebut.
Karena manusia hanya bisa meramalkan dan memprediksi, selanjutnya Alloh yang
menetapkan terjadinya segala sesuatu.
No comments:
Post a Comment