Sunday, April 20, 2014

Integrasi Ekonomi Dunia Dalam Islam

Secara esensial, konsep New Global Economy merupakan formulasi ulang dari Neoclassical Economics. Pada tahun 1950an, sosialisme dan Keynesian Economics meningkat popularitasnya sedangkan Neoclassical Economics menurun popularitasnya karena mengalami kegagalan karena dianggap menjadi penyebab Great Depresion. Kegagalan sosialisme dan Keynesian Economics terjadi pada 1970-1980 karena terjadi krisis terkait welfare state. Kegagalan kedua paradigma tersebut menjadi pemicu bangkitnya kembali pemikiran Neoclassical Economics.

Neoclassical Economics adalah pemikiran bahwa ekonomi seharusnya diserahkan ke pasar dan pemerintah memainkan peranan yang minimum. New Global Economy mengambil pemikiran Neoclassical Economics dimana menekankan pada liberalisasi sektor perdagangan; membebaskan aliran modal, tenaga kerja, teknologi, dan informasi. Sejak kekuatan barat melalui IMF dan World Bank mengadopsi pemikiran ini, negara-negara lain pun mengadopsi pemikiran ini. Kondisi ini membantu dalam mempromosikan integrasi perekonomian dunia atau konsep New Global Economy.

Namun, konsep New Global Economy tidak seindah dalam praktikalnya. Dunia menyadari bahwa konsep New Global Economy sulit mencapai seluruh aspek pembangunan jika hanya variabel ekonomi saja yang ditekankan. Tujuan sosial seperti pemberantasan kemiskinan, peningkatan kualitas hidup, dan peningkatan kesempatan akan pendidikan dan kesehatan harus diikutsertakan dalam konsep New Global Economy. Selain itu, peran pemerintah dan tata kelola pemerintahan  juga harus dipertimbangkan untuk mencegah kegagalan pasar..


Dengan demikian, pembangunan melalui konsep New Global Economy tidak hanya dengan cara melakukan integrasi perekonomian dunia melalui liberalisasi perdagangan, tapi juga harus mempertimbangkan faktor socio-economic dan politik dimana diabaikan oleh  pemikiran Neoclassical Economics. Hal tersebut membawa pada pertanyaan apakah konsep New Global Economy memiliki tempat di Ekonomi Islam dan apakah faktor socio-economic dan politik dipertimbangkan dalam Ekonomi Islam.

No comments: