Sunday, April 20, 2014

Manajemen Risiko Dalam Islam

Dalam menjalankan usaha, seorang muslim dihadapkan pada ketidakpastian terhadap apa yang akan terjadi. Seseorang boleh saja merencanakan suatu usaha tapi tidak dapat memastikan apakah usahanya itu akan beruntung atau merugi. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat Luqman ayat 34 :
“… dan tidak seorang pun dapat mengetahui dengan pasti apa-apa yang diusahakannya besok…”

Sudah menjadi sunatullah bahwa dalam menjalankan usaha maupun berinvestasi terkandung risiko di dalamnya. Tidak ada di dalam kehidupan ini yang bebas dari risiko. Oleh karena itu mengantisipasi dan mensiasati risiko agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar diperbolehkan. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al Hasyr ayat 18 :
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu pada Alloh dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok dan bertakwalah kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa seorang muslim diperbolehkan mempersiapkan apa yang diperbuat untuk hari esok dengan mengetahui, mempelajari dan menganalisa risiko yang akan terjadi dengan menerapkan manajemen risiko. Selanjutnya kita disuruh untuk bertawakal kepada Alloh terhadap apa yang terjadi setelah melakukan berbagai usaha tersebut. Karena manusia hanya bisa meramalkan dan memprediksi, selanjutnya Alloh yang menetapkan terjadinya segala sesuatu.

Risiko dapat didefinisikan sebagai sesuatu hal yang tidak pasti atau mengandung unsur ketidakpastian. Menurut Jorion (2000) risiko adalah kemungkinan kerugian dari suatu investasi akibat perubahan kondisi yang mempengaruhi nilai investasi tersebut, yaitu volatilitas nilai dari aset atau kewajiban.

No comments: