Monday, April 21, 2014

Konsep Investasi Dalam Ekonomi Islam

            Masa depan adalah hal yang ghaib yang tidak dapat diketahui oleh orang seperti apa masa depannya nanti. Sebagai seorang muslim kita dianjurkan berdo’a dan berusaha agar diberi kehidupan yang lebih baik. Ini berarti kita harus membuat perencanaan tentang usaha yang akan ditempuh. Dalam berusaha perencanaan jangka panjang biasanya dalam bentuk investasi.
            Dalam ekonimi Islam, penempatan dana untuk investasi tidak boleh bertentangan dengan kaidah syari’ah. Menurut Iqbal (2008, hal 117) sebelum melakukan investasi, seorang muslim perlu mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
a.         Tujuan mengadakan investasi
b.        Jangka waktu investasi
c.         Sumber dana keuangan untuk melakukan investasi
d.        Kemampuan menanggulangi risiko yang timbul akibat melakukan kegiatan investasi
e.         Alternatif investasi yang tersedia
f.         Informasi yang tersedia mengenai keadaan alternatif investasi tersebut
g.        Kemampuan menentukan pilihan investasi yang sesuai dengan syariah Islam
Ada beberapa jenis produk investasi yang bisa menjadi pilihan bagi seseorang yang melakukan investasi, diantaranya:
a.         Tabungan. Kelebihan produk ini adalah bahwa nilai nominal dari jumlah yang ditabungkan tidak akan berkurang (kecuali untuk biaya administrasi). Kalau misalnya menabung Rp100.000,00 per bulan, uang itu tidak akan berkurang, dan justru mendapatkan bagi hasil. Kelemahan produk ini adalah bahwa bagi hasil yang didapatkan tergantung pada keuntungan yang diperoleh bank syariah tersebut. Jika bank tidak mendapatkan keuntungan maka bagi hasil tidak diberikan.
b.         Deposito. Menabung pada deposito hanya bisa dilakukan sekali saja. Tidak seperti tabungan di mana kita bisa menabung secara bulanan. Kelebihan deposito, bahwa jumlah nominal yang dimasukkan dijamin tidak akan berkurang, dan mendapatkan return yang telah disepakati pada saat akad, biasanya berkisar antara 8% sampai 9%.
c.         Saham, Investasi saham sangat berisiko untuk turun nilainya. Hanya saja, tingkat risikonya berbeda-beda untuk masing-masing saham. Dengan saham bisa melakukan investasi secara periodik. Kelebihan saham adalah bisa memberikan kemungkinan untung yang tinggi, di atas produk tabungan dan deposito. Kelemahan saham adalah, kebanyakan harga saham sangat rentan terhadap krisis ekonomi. Saham juga memiliki kemungkinan rugi (berkurang nilai nominalnya).
d.        Properti. Properti sebenarnya lebih berisiko daripada saham. Dengan properti, bisa melakukan investasi sekali saja, tidak secara bulanan. Kelebihan properti pada saat terjadi inflasi tinggi, harga properti biasanya juga akan naik. Semakin tinggi inflasi, semakin tinggi harga properti. Kelemahannya, walaupun harganya tinggi, tetapi biaya daya beli menurun, maka jarang ada pembeli yang mau membeli properti. Kelemahan kedua, butuh dana besar untuk bisa membeli properti.
e.         Emas. Investasi dalam bentuk emas, biasanya berupa emas perhiasan maupun emas batangan. Ketika krisis ekonomi, emas biasanya naik harganya (biarpun sedikit). Menurut James Turk pendiri Gold Money dikutip dari Iqbal (2009, hal 69) emas memiliki delapan kelebihan, yaitu:
1.    Emas adalah komoditi yang special dan unik : Emas digali dari perut bumi dan terakumulasi di permukaan bumi. Emas tidak dikonsumsi, jadi jumlahnya terus bertambah. Meskipun demikian emas selalu menjadi barang langka karena emas yang ada di permukaan bumi ini diperkirakan hanya berkisar antara 150.000 ton – 160.000 ton saja.
2.    Suplai emas dunia terbatas pada yang berada di permukaan bumi : Karena tidak dikonsumsi maka total supply emas di seluruh dunia sama dengan jumlah seluruh emas di permukaan bumi. Kenaikan setiap tahun supply ini berkisar antara 1.5% - 1.7%.
3.    Emas adalah uang sepanjang zaman : Emas selalu menjadi uang dalam sejarah manusia, diakui ataupun tidak. Fakta pemerintahan-pemerintahan di dunia mengendalikan nilai uang kertasnya dengan mempengaruhi supply emas di pasar adalah sebuah pengakuan bahwa emas adalah uang yang sebenarnya.
4.    Emas adalah alternatif dari US$ dan mata uang kertas lainnya. Seluruh mata uang kertas turun nilainya dari waktu ke waktu karena uang baru selalu bisa dicetak kapan saja dan berapa saja pemerintah mau. Emas lah yang memiliki daya beli yang nyata, bukan US$, rupiah atau mata uang kertas lainnya.
5.    Daya beli emas sepanjang masa.
6.    Nilai emas ditentukan oleh nilai pasar : Meskipun pemerintahan-pemerintahan di dunia berusaha mempengaruhi harga emas dunia, kemampuan mereka terbatas dan makin lama makin habis pengaruhnya.
7.    Emas selalu dalam kondisi “Bull Market” : Tahun 1994 harga 1 dinar adalah Rp111.000,00 sekarang berharga Rp2.188.001 (12 September 2013) atau 1.341,20 US$/Onz. Artinya emas harganya naik 19,7 kali lipat dalam waktu 19 tahun terakhir. Akan tetapi dalam jangka pendek harga emas selalu bergejolak naik turun.
8.    Beli emas dalam bentuk fisik (berupa koin atau batangan) dan jangan membeli emas hanya dalam bentuk sertifikat : Jangan terlalu mengandalkan sistem perdagangan modern yang menggantungkan pada surat berharga dan sejenisnya, meskipun di back-up  dengan emas. Penggunaan secara fisik jauh lebih aman untuk keperluan investasi dan proteksi nilai.
f.         Mata uang asing. Pilihan investasi lain dengan cara membeli mata uang asing, dan berharap agar nilai mata uang asing yang dibeli akan naik nilainya kelak. Kelebihan mata uang asing, bahwa keuntungannya bisa sangat tinggi. Kekurangannya, risiko membeli mata uang asing sangat besar. Ini karena Indonesia, mata uang asing sangat fluktuatif nilai tukarnya, dan sangat rentan terhadap kebijakan Pemerintah, sehingga risiko berinvestasi dalam mata uang asing sebetulnya jauh lebih besar daripada saham. Selain itu, investasi dengan mata uang asing lebih rentan terhadap tindakan spekulasi yang bertentangan dengan syariah.
g.        Reksadana Syariah. Reksadana syariah merupakan intermediaries yang membantu surplus unit melakukan penempatan dana untuk diinvestasikan. Reksadana syariah merupakan bentuk investasi yang relative lebih aman dari saham, karena adanya diversifikasi investasi yang sudah dilakukan oleh para manajer investasi.

h.        Investasi langsung. Yang dimaksud dengan investasi langsung adalah investasi di sektor riil, perdagangan maupun jasa. Investasi langsung tergolong investasi yang berisiko tinggi karena menuntut berbagai keahlian, ketrampilan dan berbagai pengalaman berusaha. Sebanding dengan risikonya, investasi ini juga yang memiliki peluang untuk memberikan hasil, kepuasan dan manfaat yang paling tinggi bagi yang melakukannya.

No comments: