Thursday, January 30, 2014

Bahaya ghazwul fikri

 

 

 

PENDAHULUAN

Bahan ghazwul fikri sebagai panah dari peluru-peluru yang disampaikan kepada mad’u kita agar mereka menyadari bahaya ghazwui fikri yang menggunakan segala macam cara dan bentuk yang  berada di sekitar kita untuk mengancam aqidah dan amal shaleh kita. Penyedaran melalui bahan ghazwul fikri ini diberikan dengan banyak contoh, bukti, realiti yang berlaku di sekitar kita dan pendedahan tentang mangsa-mangsa ghazwui fikri ini. Setelah pendedahan ini diharapkan muncul penyadaran sehingga mempunyai benteng diri dan perbaiki diri ke arah yang positif.

Umnat Islam secara umumnya banyak yang tidak menyedari akan bahaya ghazwul fikri. Fenomena ini dibuktikan dengan banyaknyar musliin secara sadar ataupun tidak mengikuti pemikiran, tingkah laku dan gaya hidup orang kafir (Barat). Ketidaksadaran muslim terhadap balhaya ini menjadikan muslim tidak mempunyai identitas dan kepercayaan diri yang kuat sebagai muslim. Bahkan kebanggaan dengan tingkah laku jahiliyah yang diamalkan sebagai suatu budaya dan prestij tersendiri.

Pihak kafir setelah mengalam kekalahan yang berterusan terhadap Islam selama perang Salib mencari alternatif untuk menghancurkan umat Islam. Mereka tidak pernah redha dan tidak pernah berhenti menyerang umat Islam hingga muslim mengikuti millah mereka. Strategi altematif menghancurkan Islam yang dipilihnya adalah ghazwul fikri. Ghazwul fikri adalah serangan pemikiran, budaya, mental dan konsep yang berterusan dan dilakukan secara sistematik, beraturan, terancana yang dirintis oleh pihak kafir terhadap muslim sehingga muncul perubahan keperibadian pada umat Islam, gaya hidup dan tingkah laku.

Ghazwul fikri ini bertujuan untuk rnerusakkan akhlak, menghancurkan pemikiran, melarutkan keperibadian dan rnenjadikan muslim.riddah. Usaha ini sudah dilaksanakan semenjak sebelum kejatuhan khilafah Islaniiyah yang kemudian menghasilkan jatuhnya khilafah Islamiyah. Usaha memutuskan hubungan di antara negeri Islam di bawah khilafah islamiyah senantiasa dilakukan sehingga muncull nasionalime, kekauman dan kebangsaan. Memisahkan agama dari negara, orientalisme, penyebaran Kristen dan pembebasan wanita merupakan aktivitas ghazwul fikri yang sekarang sudah menunjukkan hasilnya.  Umat Islam sekarang sebagai mangsa ghazwul fikri telah berubah wajah menjadi wajah Barat atau jahiliyah walaupun status agama mereka masih Islam.

Musush Islam adalah pelaku ghazwul fikri yang terdiri dari Yahudi, Nasrani, Majusi, Musrikin, Munafikin, Atheis dan orang kafir secara umumnya.  Mereka biasa disebut dengan musytakbirin (orang yang sombong dan melempaui batas).  Cara yang digunakan mereka untuk menyerang Islam adalah peneragan, pendidikan, pengajaran, buku cetakan , klub, sukan, yayasan, pertubuhan, hiburan, film, musik dan sebagainya sehingga memungkinkan umat islam lupa kepada identitas diri mereka dan murtad yang kemudian menjadikan kehidupannya sebagai kehidupan jahiliyah.

Kehidupan jahiliyah merupakan kehidupan yang jauh dari berkah Allah, kehidupan in akan merugikan kita di dunia dan akhirat.   Kehidupan jahiliyah berarti kehidupan di dalam kegelapan tanpa panduan agama dan petunjuk yang jelas.  Kejahiliyahan disebabkan oleh bersangka buruk kepada Allah, merasa diri cukup dan tidak perlu  pertolongan Allah, tidak memerlukan hidayah dari Allah dan sombong.  Produk jahiliyah diantaranya adalah prasangka jahiliyah, hukum jahiliyah, pengabdian jahiliyah, kebanggan jahiliyah, tingkah laku jahiliyah, perhiasan jahiliyah, dan kehidupan jahiliyah secara umumnya.  Jahiiyah merupakan system, konsep dan amalan kehidupan yang berada di dalam kegelapan nur islam.  Masyarakat islam telah banyak terpengaruh dengan kehidupan ini sebagai hasil dari ghazwul fikri.

Untuk mengembalikan kepercayaan umat islam kepada agamanya merupakan suatu cara yang sulit dilakukan kecuali diperlukan dakawah dan jihad yang dipelopori oleh harakah dan jamaah islamiyah.  Kesulitan ini disebabkan karena tingkah laku dan gaya hidup ini sudah menyatu dengan diri muslim, misalnya perhiasan jahiliyah pada wanita yang mengguna lipstik, pakaian mengikuti mode, juga kebiasaan tertentu seperti musik dan hiburan sudah merupakan bagian kehidupan kita yang mestinya aktivitas ini perlu dihindarkan dan diajuhkan dari kehidupan muslim.  Kesulitan lainnya karena umat islam telah megidap penyakit cinta dunia dan takut mati.  Keadaan ini diperlukan kesadaran terhadap bahaya ghazwul fikri,  dengan bahan ini semoga diperoleh kesadaran terhadap bahaya ini.

 
Objektif
Memahami pengertian ghozwul fikiri dan bahaya yang, mengancam kaum muslim daripadanya.
Memahami bentuk-bentuk upaya umat jahiiiyah dalam memperdaya kaum muslimin
 
Sinopsis

Setelah Kekalahan pihak kafir khususnya nasrani dari umat Islam melalui perang fisik dan senjata (pada perang salib dan perang lainnya), maka mereka berfikir mencari jalan lain yang dapat menghancurkan umat islam.  Ghazwul fikri sebagai alternatif yang dipilihnya sebagai pengganti perang fisik dengan perang pemikiran.  Ghazwul fikri adalah serangan ke atas pemikiran secara bertubi-tubi yang tersusun secara rapi, dan terencana yang dilakukan oleh umat yang kuat terhadap umat yang lemah untuk merubah kepribadianya sehingga menjadi pengiktu umat yang kuat tersebut.

Umat jahiliyah khususnya Yaudi dan nasrani senantiasa memerangi umat islam.  Perang yang dilaksanakan dalam toga bentuk yaitu politik, militer dan ekonomi.  Ghazwul fikri adalah perang ke arah pemikiran yang akan menghasilkan berbagi kerusakan dikalangan umat islam.  Aktivitas ghazwul fikri adalah merusak akhlak, menghancur fikrah, melarutkan pribadi dan menjatuhkan aqidah/riddah.

Aktivitas ghazwul fikri demikian akan menghasilkan umat yang rusak akhlaknya, pemikirannya kotor, kepribadian yang buruk dan keluar dari Islam. Keadaan demikian menunjukkan wala kepada orang akfir.

 

Hasyiah
1. Umat Jahiliyah
Syarah
Jahiliyah mierupakan konsep kehidupan suatu umat yang menetang kekuasaan Allah SWT. Konsep kehidupan jahiliyah ini juga merupakan  hukum, peraturan dan bentuk  pengabdian. Kehidupan jahiliyah yang dilambangkan oleh Islam yaitu di zaman Nabi Muhammad SAW yang kemudian sudah diganti dengan nur Islam, namun demikian kejahiliyahan yang sudah dikubur oleh nabi kita kemudian bangkit lagi dan sekarang berkeliaran untuk menghacurkan dan mengajak senantisia mngikuti gaya hidup dan amalannya.
Dalil
5:50; Sesudah itu, patutkah mereka berkehendak lagi kepada hokum-hukum jahiliyah? Padahal  kepada orang-orang yang  penuh keyakinan – tidak  ada yang boleh membuat hokum selain Allah.
*  39:64; Katakanlah (wahai Muhammad) kepada oraiigoarng-orang musyrik : “Sesudah jelas dalil-dalil keesaan Allah yang demikian), patutkah kamu menyuruhku menyembah atau memuja yang lain dari Allah, hai orang-orang yang jahil.”
2. Politik
Syarah
Politik jahiliyah merupakan media dan sekaligus cara musuh Islam menjatuhkan dan mengalahkan islam  walaupun di Negeri Islam sendiri. Bukti ini dapat dilihat di depan mata kita dimana hampir semua negara islam dikuasai politiknya oleh politik jahiliyah yaitu demokrasi ala Barat atau demokrasi yang  diciptakan untuk memelihara kepentingan para penjajah sehingga hampir setiap muslim dengan politik demokrasi ini dijajah dan dikuasai oleh musuh Islam khususnya musuh dari luar negara yang dijalankan oleh pengekor tempatan.  Mereka sanantiasa membuat makar untuk menghancurkan Islam, walau bagaimanapun makar Allah yang baik dan pasti menang.
Dalil
6:123., Dan demikianlah Kami adakan dalam tlap-tiap negeri orang-orang  besar yang jahat supaya mereka melakukan tipu daya di negeri itu, padahal tiadalah mereka memperdayakan selain dari dirinya sendiri (karena merekalahi yang akan meneriina akibatnya yang buruk), sedang mereka tidak menyadarinya.
6:137; Dan demikianlah juga (jahatnya) ketua-ketua yang orang-orang musyrik itu jadikan sekutu bagi Allah, menghasut kebanyakan mereka dengan kata-kata indah yang memperlihatkan eloknya perbuatan membunuh anak-anak mereka, untuk membinasakan mereka, dan untuk mengelincirkan mereka mengenai agama meraka.  Dan kalau Allah kehendaki, niscaya mereka tidak melakukannya.  Oleh sebab itu biarkanlah mereka dan apa yang merekan ada-adakan itu.

 

3. Militer

Syarah

Militer yang dibentuk untuk menyokong jahiliyah merupakan kekuatan utama di setiap negara di dunia ini, tetapi yang disayangkan hampir setiap militer negara Islam di bawah "bimbingan" pihak musuh islam bahkan segala fasilitas, senjata, training dan keperluan militer lainnya disediakain oleh pihak musuh islam.  Negara Islam tidak menyadari mengenal keadaan bahwa mereka adalah betul-betul musuh kita. Sifat militer jahiliayh tidak mengiktiti nilai islam misalnya dari segi aturan perang, cara berperang dan tujuan berperang.  Mereka boleh melaksanakan jenayah atas nama perang misalnya membunuh wanita, kanak-kanak dan orang tua, memboikot makanan, melarang obat-obatan, membunuh siapa saja secara kejam dan sebagaina.  Walaupun mereka sembunyikan cara demikian tetapi bukti tampak jelas kejahatan mereka.  Sifat tentara dibawah pengawasan mereka juga menunjukkan keganasan akhlak dan kerusakan mental dan jiwa.

Dalil

2:217; Mereka

 

9:36; Sesungguhnya

 

4:102; Dan apabila

 

4. Ekonomi

Syarah

Islam juga menyediakan banyak aturan berkaitan dengan ekonomi namun demikian pihak kafir senantiasa memaksa kehendak ekonomi mereka kepada negara islam sehingga di hampir semua negara islam berlaku amalan ekonomi jahiliyah misalnya system perdagangan bebas yang dirancang oleh pihak barat untuk senantiasa mengawal dan mengendalikan ekonomi negara islam.  Apapun kehendak mereka dapat dicapai dengan tekanan ekonomi misalnya melalui pertukaran uang, pembayaran hutang, penguasaan ekonomi tempatan dan oleh pihak luar dan mengikat dengan perjanjian-perjanjian seperti bantuan dan sebagainya.  Yang cukup disayangkan kita menyadari bahwa system jahiliyah yang diciptakan adalah un tuk kepentingan mereka juga bukanlah untuk kepentingan, kita akan dijadikn mangsa hingga masa yang mereka kehendaki.  Keadaan kemerosotan ekonomi sekarang ini adalah salah satu dari keadaan yang mereka buat dan kemudian mereka yang menyelesaikannya.

Dalil

9:34; Wahai

 

5. Ghazwul Fikri

Syarah

Musuh Islam senantiasa tidak pernah diam untk menghancurkan islam dan memdamkan cahaya Islam dengan berbagai cara yang mereka buat.  Tetapi karena Islam ini milik Allah, maka islam tidak akan pernah hilang bahkan Allah akan menyempurnakannya.  Ghazwul fikri dengan upaya memadamkan nur Islam ini nampaknya mulai menunjukkan hasilnya di dalam diri umat Islam, dimana sebagian muslim telah mengamalkan gaya hidup orang kafir.  Diantara upaya mereka untuk memadamkan cahaya Isalam adalah:

Dalil

61:8; Mereka senantiasa berusaha hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, sedang Allah tetap menyempurnakan cahayaNya , sekalipun orang-orang kafir tidak menyukainya.

9:32; Sujud

 

6. Merusak Akhlak

Syarah

Sujud kepada Allah pencipta dengan taat, menciantai dan mengikuti perintahNya merupakan kewajiaban muslim.  Akhlak sujud adalah akhlak muslim yang senantiasa diamalkan di dalam kehidupan kita selama 24 jam dengan symbol shalat.  Namun demikian ghazwul fikri senantiasa membawa kita untuk tidak sujud bahkan melawan perintah Allah dengan mengerjakan yang haram dan meninggalkan yang halal.  Kerusakan akhlak merupakan usaha mereka misalnya melalui musik, film.  Tanpa disadari kita menerima dan mengikuti mereka setelah terbiasa mendengarkan musik dan menonton film mereka.  Merusak akhlak merpuakan strategi efektif yang mereka lakukan kepada remaja dengan menampilkan berbagai hiburan dan keseronokan atau kebebasan yang disenangi sebagain remaja.

Dalil

15:29; Kemudian apabila Aku sempurnakan kejadiannya, serta Aku tiupkan padanya roh dari (ciptaan)-Ku, maka hendaklah kamu sujud kepadanya.

 

7.
Menghancurkan Fikrah

Syarah

Ciri munafik adalah mereka secara status sebagai muslim tetapi pemikiran dan akhlak tidak lagi menunjukkan islam bahkan hati mereka mengingkari Allah.  Menghancurkan fikrah dengan mengajak muslim berhukum kepada taghut dan menjadikan syetan sebagai ikutan muslim dikehendaki mempunyai fikroh untuk menjadikan Islam sebagai dien, beriman kepada kitabNya tetapi musuh islam menghendaki muslim berwala kepada taghut dan menjauhkan islam.  Menghacurkan pemikiran yang dilaksanakan oleh ghazwul fikri juga diarahkan kepada ilmu, teori, konsep, wawasan, pandangan dan sebagainya.

Dalil

4:60; Tidakkah engkau (hairan) melihat (wahai Muhammad) orang-orang (munafik) yang mendakwa bahwa mereka telah beriman kepada Al-Quran yang telah diturunkan kepadamu dan kepada (kitab-kitab) yang telah diturunkan dahulu daripadamu? Mereka suka hendak berhakim kepada taghut, padahal mereka telah diperintah supaya kufur ingkar kepada taghut itu.  Dan syetan pula senantiasa hendak menyesatkan mereka dengan kesesatan yang amat jauh.

 

8.
Melarutkan keribadian
Syarah
Larutnya keperibadian Muslin sehingga menjadi kafir bukanlah hal yang mustahil.  Usaha ghazwul fikri dan kejayaan ini telah dibuktikan di dalam banyak kes murtad atau muslim menjadi kafir.  Bilangan murtad ini tidak begitu banyak tetapi yang mayoritas adalah kufur  dari islam dengan tidak mengerjakan perintah Allah tetapi mereka masih sebagai musliin. Walau bagaimanapun sifat yang demikian akan membawa muslim menjadi kafir yang sesungguhnya secara penampilan dan juga status.
Dalil
68:6; Siapakah orangnya yang gila diantara kamu semua ?
4:89; Mereka suka kalau kamu pula menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, maka (dengan yang demikian) menjadilah kamu sama seperti mereka.  Oleh itu janganlah kamu mengambil (seorang pun) di antara merejka menjadi teman rapat kamu, sehingga mereka berhijrah pada jalan Allah (untuk menegakkan Islam). Kemudian kalau mereka sengaja berpaling ingkar, maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya; dan jangan sekali-kaii kamu mengambil (seorang pun) dinatara mereka menjadi penolong.
 
9. Menumbangkan Akidah/riddah
Menjadikan muslim hilang aqidah sehingga riddah dari islam telah dilakukan oleh ahli kitab pada zaman dulu yang kemudian diwarisi dan diteruskan oleh pengikutnya di zaman sekarang ini muncul ghazwul fikri. Objektif ini dicapai dengan berbagai cara yang menipu dan menggellincirkan. Terkadang kita tidak rnenyadari bahwa mereka membawa kita ke jalan yang sesat. Cara yang halus dan menipu ini cenderung menjadikan sesuatu yang haram jadi halal atau sebaliknya, sesuatu yang buruk menjadi baik dan sebaliknya sehingga kita dikuasai oleh syetan dan secara otomatis aqidah menghilang secara bertahap dan pasti.

Dalil

2:109; Banyak
3:149; Hai orang-orang yang beriman jika mentaati orang-orang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi.
 
10.
Memberikan wala kepada orang kafir
Syarah
Kejayaan ghazwul fikri dengan merusakan akhlak, maneghancurkan fikrah, melarutkan keperibadian dan riddah adalah muslim yang memberikan wala kepada orang kafir dengan segala bentuk dari yang nampak atau tidak.  Wala kepada kafir juga dapat berupa kepatuhan mengikuti cadangan mereka dan nasehatnya, wala juga berarti menujadikannya sebagai rujukan dan panduan, wala juga bermakna kita bergantung kepada pihak kafir dan segala praktek lainnya, Islam sangatlah melarang kita berhubungan rapat dengan pihak kafir apalagi dalam hubungan tolong menolong yang dapat merugikan kita seperti hubungan ekonomi.  Malaysia sebagai satu contoh yang mungkin baik adalah tidak menghendaki bantuan dari luar (IMF) untuk memperbaiki ekonomi negara.  Berhubungan dengan Yahudi maka mereka akan mencari untung dari kita dan kita akan ditewaskannya.  Perkara ini sudah disebutkan di dalam Al-Quran agar kita tidak begitu saja menjadikan yahudi dan nasrani sebagai penolong dan kawan kita.

Dalil

5:51; Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman rapat, karena setengah mereka menjadi teman akrab kepada sebagian yang lain; dan sebagian mereka adalah pemimpin sebagian yang lain.  Barang siapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.  Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.
Riiigkasan Dalil
Ghazwul fikri adalalh serangan bertubi-tubi yaiig tersusun secara kemas, teratur dan terancana yang dilakukan oleh umat yang kuat terhadap umat yang lemah untuk merubah keperibadiannya sehingga menjadi pengikut ummat yang kuat tersebut.
Umat jahiliyah, 5:50, 39:64
Perang dalam tiga bentuk: politik (6:123, 6: 137), militer (2:217, 9:36, 4:102), ekononii; 9:34.
Ghazwul fikri (61:8; 9:32): merusak akhlak (1 5:29); menghancurkan fikrah (4:60), menjatuhkan aqidah/riddah (2:109, 3:149).
Larutnya keperibadian muslim (68:6; 4:89); memberikan wala kepada orang kafir (5:5 1).
 

G2. MARAHIL GHAZWUL FIKRI

 

Objektif

Memahami tahap-tahiap Ghazwul fikri sepanjang sejarah umat.
Memahami kaitan kondoisi umat yang ada sekarang sehubungan dengan rencana ghazwul fikri tersebut.
 
Sinopsis
Sejarah menunjukkan bahwah khalifah islamiyah pernah berjaya dahulu dan telah menguasai dunia, kemudian semangat umat islam semakin berkurang beriringan dengan merosotnya peranan khilafah sebagai hasil pihak musush melancarkan gazwul fikri.
Marhalah ghazwul fikri terdiri dari tiga fasa yaitu fase sebelum jatuhnya khilafah, semasa jatuhnya khilafah dan setelah jatuhnya khilafah.  Fase sebelum jatuhnya khilafah dengan berbagai aktivitas misalnya orientalis, kristenisasi, dan memutuskan hubungan negeri-negeri dengan khilafah.  Manakala pada fase jatuhnya khilafah aktivitas ghazwul fkri adalah memisahkan agama dengan negara, menyebarkan fitnah nasionalisme, menjatuhkan khilafah dan terakhir adalah fase sesudah jatuhnya khilafah musuh islam melakukan beberapa serangan misalnya perubahan di dalam politik, masyarakat dan akhlak.
Diantara pelaku ghazwul fikri ini adalah orientalist, misionarist, atheis, kaumiyah dan barat.  Kerusakan yang didapati diawali dengan sekuler di bidang pengajaran, penerangan, perundang-undangan, menegakkan nasionalisme dan pembebasan wanita.
 
Hasyiah
1. Fase sebelum jatuhnya khilafah
Syarah
Khilafah islamiyah merupakan kerajaan islam di dunia yang mencakupi negara-negara islam.  Khilafah islamiyah selama berabad-abad telah menguasai dunia dan menjadi ustaziatu alam.  Pihak kafir dengan kekuatan barat (kristian) dan kekuatan Timur (Majusi) di bawah kekuasaan islam dan islam telah menyebar keseluruh dunia termasuk ke negeri cina.  Kejayaan ini kemudian hancur secara bertahap yang kemudian berakhir pada tahun 1924 di bawah khilafah usmaniyah.  Kejayaan ini hancur disebabkan pihak luar yang menyerang melalui ghazwul fikri sehingga kekuatan dalam melemah dan kemudian jatuh dan hilang dari permukaan bumi.  Cara yang mereka lakukan untuk menghacurkan islam adalah ghazwul fikri sebagai alternatif dari kekalahan mereka melalui ghazwul askari/fisik (perang senjata).  Di antara usaha ini adalah secara sistematik dan dirancang dengan baik meraka belajar islam, ketimuran dan kemudian mereka dikenal dengan orientalist.  Orientalist ini senantiasa menjelekkan islam dengan menggunakan islam sebagai dalil.  Selain itu usaha kristenisasi digalakkan sehingga mereka yang sudah tidak percaya islam akan berpindah agama, orang islam yang miskin, orang islam yang lemah ilmu dan akidah dan sebagainya.  Usaha yang cukup berhasil dilakukan oleh pihak musuh pada fase sebelum kejatuhan khilafah islamiyah adalah memutuskan negeri-negeri dengan khilafah, sehingga ashobiyah yang ditimbulkan menjadi isu utama pertembungan di antara negara-negara islam.  Dari pertembungan ini semakin lemah khilafah islamiyah dan kemudian satu persatu negara islam di bawah khilafh islamiyah telah keluar dari kekehilafahan dan membentuk negara masing-masing.  Penjajahan oleh pihak kafir pun dimulai beriringan dengan kejatuhan khilafh islamiyah.  Sejarah membuktikan hampir semua negara islam dijajah oleh pihak kafir.
 
2. Fase semasa jatuhnya khilafah
Pada saat jatuhnya khilafah islamiyah diperlancar dengan cara rnenyebarkan faham nasionalisme kepada setiap negara islam. Kekauman, kesukuan, kebangsaan dimunculkan secara hebat sehinggan muncul kepentingan-kepentingan yang bersifat ashobiyah. Usaha menghilangkan peranan khilafah islamiyah diperlancar dengan memisahkan agama dan kerajaan. Kepercayaan semakin berkurang terhadap peranan khilafah dan juga peranan khilafah tidak lagi kuat bahkan pemberontakan pun mulai terjadi sebagai warna perjajalan sejarah khilafh islamiyah. Sejarah khilafah islamiyah di sertau  juga adanya pertembungan yang menghasilkan berbagai puak dan memisahkan diri dari khilafah islam dan banyak nama-nama yang muncul sebagai saingan saingan khilafah islamiyah yang sedang berjalan, namun demikian keadaan yang tidak terkendali berlaku pada saat menjelang jatuhnya khilafah islamiyah. Keadaan menjelang jatuhnya khilafah islamiyah secara keseluruhan adalah muncul nasionalisme negara di setiap negara islam, munculnya perpisahan dari agama dari kerajaan, terjadinya huruhara di beberapa tempat dan yang tidak kalah pentingnya adalah usahan pihak kafir yang memperlancar kejatuhan khilafah islamiyah ini.
 
3.
Fasa setelah jatuhnya khilafah
Syarah
Pihak musuh islam tidak berhenti usahanya setelah jatuhnya khilafah  islamiyah tetapi ia tetap memperlancar dan menggiatkan usahanya untuk menjauhkan umat islam dari agamanya. Usaha-usaha ini beriringan dengan  penjajahan-penjajahna terhadap negara islam.  Di antara usaha mereka adalah adalah menjadikan urusan dunia sebagai sesuatu yang berasingan dengan urusan akhirat. Beberapa aktiviti adalah bertujuan untuk menjadikan sekuler di bidang pengajaran, penerangan, perundang-undangan. Selain itu mereka berushan menegakkan nasionalisme dan melakukan pembebasan wanita. Usaha ini masih sangat dirasakan hingga saat ini, contoh Turki yang mengamalkan nasionalisme di bawah Kamal Attaturk. tetap disokong oleh pengikutnya hingga saat inii dan mereka setia dan bersedia mati-matian mempertahnkan sekuler dan faham nasionalisme  walaupun terbukti tidak dapat membawa bangsa Turki ke depan bahkan masih selalu tertinggal. Pembebasan wanita merupakan ancaman yang sangat besar terhadap kehidupan keluarga, masyarakat dan negara bahkan melaui pembebasan wanita semakin menjatuhkan kualitas umat islam misalnya munculnya kerusakan akhlak dan kehancuran masyarakat.  Cara-cara yang dilakukan oleh pihak musuh islam tidaklah kentara tetapi mereka senantiasa membawanya dengan hiasan yang menarik hati dan dapat merangsang mereka mengikutinya.  Keadaan yang juga menjadikan kehancuran islam dan semakin tidak percaya terhadap kehebatan islam adalah dengan menggantikan nilai islam di dalam pelaksanaan undang-undang, pendidikan dan kehiduapan dengan ditukar oleh nilai jahiliyah dari Barat.
Ringkasan Dalil
Marhalah ghazwul fikri
Fasa sebelum jatuhnya khilafah: orientalisme , kristenisasi, memutuskan hubungan negeri-niegeri dengan khilafah.
Fasa jatuhnya khilafah: iMemisahkan agama dengan negara, menyebarkan faham nasionalisme, menjatuhkan khilafah.
Fase sesudah jatuhnya khilafah; sekuler di bidang pengajaran, penerangan, perundang-undangan, menegakkan nasionalisme, pembebasan wanita.
 
G3. WASAIL GHAZWUL FIKRI
Objektif
Memahami srana-sarana yang digunakan para musuh Islam dalam rangka ghazwul fikri dan mampu menyebutkan contoh-contohnya.
Memahami peranan para penguasa mujrimin dalam menjayakan program ghazwul fikri terhadap umat islam.
Menyadari dan mewaspadai bahaya ghazwul fikri terhadap fikroh, keluarga dan lingkungan

Ma'rifatul Qur'an

 

 

Ma'rifatul Qur'an

Pendahuluan

AI-Quran adalah kalamullah. la telah diturunkan oleh Allah s.w.t kepada nabi Muhmmad s.a.w sebagaimana Idtab Taurat, Injil  .dan Zabur diturunkan kepada nabi-nabi sebelum baginda s.a.w.   AI-Quran merupakan rujukan asal kepada risalah islam. Sesiapa  yang tidak rnerujuk kepada al-Quran bermakna dia jauh dari panduan dan rujukan Islam. AI-Quran merupakan kitab petunjuk dan pembawa rahmat kepada sekelian alarn. Segala panduan terhadap aturan hidup dan kehidupan antara manusia dengan Tuhan, alam, masyarakat dan diri sendiri termuat di dalam AI-Quran. Sesiapa yang mendekati sumber hidayah ini insya  Allah akan tersentuh dengan petunjuknya dan sesiapa yang tidak mendekatinya wal'iyaazubillah .... akan jauh dari hidayahnya.

AI-Quran yang merupakan kalamullah itu adalah mukjizat yang cukup hebat, tetap dan kekal walaupun melalui peredaran zaman. Mukjizat yang mencabar jin dan juga manusia.  Mukjizat yang menjadikan semua pendukung kesesatan dan ekstremes nafsu terduduk membisu.  Allah telah rnenjadikan al-Quran sebagai basahan hati kepada mereka yang mempunyai penglihatan dan makrifat. Mukjizat al-Quran ini tidak menjadi usang lantaran penolakan berterusan oleh golongan yang tidak beriman dan juga peredaran masa. Mukjizat ini tetap dijaga oleh Allah seperti yang dijanjikan olehnya di dalam al-Quran (15: 9) Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan az-Zikra (al-Quran) dan Kami yang akan menjaganya.

Allah s.w.t telah menyebut di dalam al-Quran ini dengan berbagai sebutan terhadap kiitabNya. Ada yang disebut sebagai Hudan (petunjuk) kerana ia betul-betul membawa petunjuk kepada manusia , Rahmatan (rahmat) kerana sesiapa yang mengikuti petunjuknya akan mendapat rahmat, Nur (cahaya) kerana ia menyinarkan jalan hidup manusia, Syifa' dan lain-lain lagi yang jumlahnya tidak kurang dari sepuluh nama. Setiap nama itu adalah menunjukkan kepada ciri- ciri yang dimiliki oleh al-Quran itu sendiri.

Al-Quran adalah kiitab yang lengkap sebagai pedoman hidup manusia dalarn segenap aspek. la adalah kiitab yang menerangkan hukum-hukum syariat dari segi halal-hararn dan sebagainya yang berkaitan dengan kehidupan manusia. la juga membawa kisah-kisah dan berita-berita pengajaran sebagai bahan berfikir terhadap peristiwa-peristiwa yang berlaku di dalam sejarah seperti ashabul kahfi, tentera bergajah, kaum 'Aad, Thsamud, Firaun dan lain- lain. AI-Quran juga merupakan panduan seluruh manusia beriman tentang jihad, skop dan pelaksanaannya. AI-Quran memainkan fungsi utama di dalam mendidik dan mentarbiah jiwa- jiwa manusia menjadi hamba yang sebenar-benarnya.

Sehubungan dengan itu, kita perlu mengetahui betapa penting mengambil faedah daripada al- Quran ini, syarat-syaratnya dan bagaimanakah cara berinteraksi  yang betul dengan al-Quran irii. Semoga dengan panduan-panduan ringkas ini kita dapat menjadi orang yang paling baik hubungannya dengan al-Quran dan dapat melaksanakan kesan al-Quran terhadap kehidupan jiwa dan fizikal kita dalam rangka kita beribadah terhadap Allah s.w.t.

F. 1. TAKRIFUL QURAN

Objektif

a.Memahami definisi AI Qur'an dan dapat menunjukkan kelebihan-kelebihannya berdasarkan definisi tersebut.

b.Termotivasi untuk sentiasa membaca AI Qur'an dalarn rangka beribadah kepada Allah

AI-Quran adalah kalam Allah yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad s.a.w yang disampaikan kepada kita secara mutawatir dan membacanya merupakan ibadah

Hasiyah

Apabila disebut nama al-Quran, ia mengandungi beberapa hakikat yang berikut:

1. Kalamullah

Syarah

a Kalam adalah wasilah untuk menerangkan sesuatu di dalam diri dengan ilmu pengetahuan, nasihat atau berbagai kehendak Ialu memahamkan perkara itu kepada orang lain. Tentu sekali Allah bersifat dengan sifat kalam. Tersebut di dalam al-Ouran bahwa Allah berbicara dengan Nabi Musa dan al-Quran sendirl telah menerangkan bahwa al-Quran itu adalah kalam Allah. Maka kalam yang didengar dari Allah itu sudah pasti menjadi salah satu sifat dan juga keadaan yang ada pada Allah.

* Kitab-ktab yang telah diturunkan oleh Allah kepada para Nabi a.s adalah menjadi di antara fenomena bahwa Allah s.w.t bersifat dengan sifat Kalam. Allah s.w.t telah berbicara dengan setengah nabinya seperd Musa dan Muhammad pada malam mi’raj dan  Allah akan berbicara dengan banyak lagi hambanya pada hari kiamat.

Adapun hakikat kalam itu sebagai sifat Allah , kita tidak mengetahui bagaimanakah keadaannya. Yang kita percaya bahwa Dia tidak sebagaimana kalam makhluk dari segi lafaz yang keluar dari celah kedua bibir dan juga lidah yang dikawal oleh paru-paru, kerongkong dan juga gigi. 'tidak ada sesuatupun yang menyerupai Dia.

Allah bercakap kepada siapa yang dikehendaikinya dari kalangan hambanya, malaikat

maupun yang lainnya.

Dalil

a (53:4) : Allah s.w.t telah menceritakan kepada kita bahwa al-Quran itu tidak lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepada Nab Muhammad s.a.w.

2. Mukjizat

Syarah

* AI-Quran yang merupakan kalamullah itu adalah mukjiizat yang cukup hebat, tetap dan kekal walaupun melalui peredaran zaman. Mukjizat ini diakui oleh para cendikiawan dahulu dan juga sekarang. Sampai saat ini pun al-Quran masih menjadi sumber rujukan utama kepada para pengkaji baik dalam ilmu sosial, sains, bahasa dan lain-lainnya. Tidak pernah ada satu kitabpun sebelum ini yang membawa penyataan-penyataan yang boleh dijadikan bahan kajian beratus tahun. Dalam bidang bahasa, pakar-pakar bahasa Arab dari zaman dahulu hingga sekarang tetap menjadikan al-Quran sobagai rujukan. Begitu juga dalam bidang astronomi, kaji bumi, ilmu perbidanan dan sebagainya.

Mukjizat al-Quran juga mencabar jin dan juga manusia. Mencabar dari segi membuat sesuatu yang seumpama al-Quran ataupun mencabar dari segi kemampuan mencipta sesuatu seperti cabaran supaya manusia berkumpul untuk menciptakan seekor Ialat, dijawab oleh al-Quran bahawa mereka semuanya tidak akan mampu.

Mukjizat yang menjadikan semua pendukung kesesatan dan ekstremes nafsu terduduk membisu kerana hakikat yang dinyatakan oleh al-Quran itu adalah benar dan hakikat semuanya yang tidak akan mampu sama sekali pendukung hawa dan kesesatan untuk

berhujjah di hadapan al-Quran.

* Allah telah menjadikan al-Quran sebagai basahan hati kepada rnereka yang mempunyai penglihatan dan makrifat. Mukmin akan merasa tenang dan hampir diri dengan kebenaran apa bila mendampingi al-Quran kerana hakikat diri manusia yang lemah diceritakan oleh AlIah dan hakikat pergantungan sebenar manusia adalah kepada yang benar-benar berkuasa. Tidak ada kuasa lain yang mengatasi kudrat dan kemampuannya. Oleh itu isi al-Quran membawa keceriaan kepada mukmin dan takutkan kepada azab neraka.

* Mukjizat al-Quran ini tidak menjadi usang lantaran penolakan berterusan oleh golongan yang tidak beriman dan juga peredaran masa . Ini kerana apa yang dikandung oleh al-Quran adalah merupakan thawabit dalam sistem pemerintahan dan kejadian alam seluruhnya. Manusia yang dangkal pemikrannyanya berusaha menolak al-Quran kerana merasakan al- Qu.ran itu bertentangan dengan kehendak dan keinginan nafsunya. Sememangnya tuntutan nafsu ini adalah kontradiktif dengan tuntutan asal manusia dijadikan. Oleh itu mereka tidak akan mampu menolak thawabit yang telah diciptakan oleh Allah s.w.t.    -

* Mukjizat ini tetap dijaga oleh Allah seperti yang dijanjikan olehnya di dalam al-Quran (15: 9) Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan az-Zilwa (al-Quran) dan Kamilah yang akan menjaganya.

Dalil

(2:23) Allah mencabar manusia, jika mereka meragukan al-Quran yang Allah turunkan coba buatkan satu surah yang lain seumpamanya dengan membawa saksi-saksi selain dari Allah jika mereka adalah pihak yang benar!

* (11:14) jika mereka tidak memperkenankan permintaan kamu, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya al-Quran  itu diturunkan dengan pengetahuan Allah dan bahwa  tidak ada tuhan selain Dia. Adakah kamu orang-orang muslimin patuh mengikutinya!

(17:88) Sekali lagi Allah mencabar bahwa jika manusa dan jin berhimpun untuk mengadakan sesuatu seumpama al-Quran, nescaya mereka tidak akan mampu berbuat demilkian.

3. Diturunkan kepada hati Nabi Muhammad s.a.w

Syarah

*  Allah s.w.t telah menurunkan al-Quran ini secara langsung kepada Nabi Muhammad s.a.w melalui utusannya jibril a.s. Kisah penerimaan wahyu pertama oleh Baginda di Gua Hira' mengisyaratkan betapa beratnya urusan itu diterima sehingga beberapa kali dipeluk oleh jibril dan Baginda menggigil kesejukan. Proses penurunan itu ditangani langsung oleh jibril kepada Nabi Muhammad s.a.w. Setiap ayat yang diturunkan dihafal oleh baginda sehingga sempurna sebuah al-Quran.

Dalil

.c (26:192-195) Sesungguhnya al-Quran itu diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Diturunkan oleh ruh yang suci (Jibril). Kedalam hati engkau (Ya Muhammad) supaya engkau memberi peringatan. Dengan Bahasa Arab yang terang.

4. Di sampaikan secara mutawatir sehingga terpelihara asolahnya Syarah

•   AI-Quran yang diturunkan kepada Rasulullah s.a.w  adalah sebagai petunjuk kepada manusia. Oleh itu apabila wahyu itu sampai kepada Rasulullah, baginda terus menyampaikan kepada para sahabat terutama golongan huffaz yang bertugas menghafal wahyu-wahyu dan ditulis oleh para sahabat yang ditugaskan khusus yang sentiasa ternanti-nanti sesuatu yang baru.

•   AI-Quran yang diturunkan itu ditulis dengan arahan dari Nabi s.a.w di atas pelepah- pelepah tamar, tulang-tulang, kulit-kulit binatang dan sebagainya mengikut tertib penurunannya. Di kalangan sahabat ada yang membuat salinan khusus untuk simpanan sendiri dari Rasulullah s.a.w. Pada zaman Abu Bakar, Zaid bin Thabit                      telah dipertanggungjawabkan mengumpul al-Quran ke dalam satu mashaf setelah bermusyawarh dengan Umar. Pada zaman Uthman, mashaf pertama telah ditulis berdasarkan naskhah yang tersimpan pada Hafsah binti Umar yang telah dikumpulkan oleh Abu Bakar. Zaid bin Harithah, Abdullah bin Az-Zubair, Said bin AI-'Ash dan Abdul Rahman bin AI-Harith telah ditugaskan untuk melaksanakan tugas itu dengan meraikan apa-apa perbezaan yang ada. Uthman menyimpan satu naskah, manakala yang lain dihantar ketempat-tempat lain. Sehingga ke hari ini mushaf ini dikenal sebagai mushaf utsmani.

 

 

5. Membacanya adalah ibadat

Syarah

Membaca al-Quran adalah nembaca kalamullah  yang mengandung berbagai jenis petunjuk dari Allah s.w.t untuk kepentingan manusia. Oleh itu membaca al-Quran adalah ibadah yang dituntut kepada manusia melakukannya. Apabila kita membaca al-Ouran, Allah menjanjikan ganjaran yang cukup besar  dan kelebihan-kelebihan yang tiada tandingannya.

Dalil

(35:29-30) Orang-orang yang membaca al-Quran, bersolat dan bernafkah harta,  Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambahi kepada mereka dengan karunia-Nya.

Hadith riwayat Aisyah, baginda bersabda: Orang yang membaca al-Quran sedangkan dia seorang yang lancar, maka dia akan bersama dengan malaikat safarah yang menghitung amalan kebaikan lagi yang berbuat kebajikan. Manakala sesiapa yang membaca al-Quran dalam keadaan tergagap-gagap dan sukar, maka dia akan memperoleh dua ganjaran. - riwayat Bukhan dan Mushin.

Haditli riwayat Abu Musa al-Asya'ari: Orang mukmin yang men-ibaca al-Quran umpama citron (sejenis limau). Baunya harwn dan rasanya lazat. Orang mukmin yang tidak membaca al-Quran umpama buah kurma. la tidak mempunyai bau tetapi rasanya sedap dan manis. Orang munafiq yang membaca al-Quran umpama buah raihanah, baunya sedap tetapi rasanya pahit. Orang munafiq yang tidak membaca al-Quran umpama petola, ia tidak mempunyai bau dan rasanya pahit. - riwayat Bukhari dan Muslim

* Hadith riwayat Abu Umamah al-Bahili: Bacalah al-Quran, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat kepada tuannya. - riwayat Muslim

Ringkasan Dalil

* AI Qur'an adalah kalam Allah yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Muhammad SAW yang disampaikan kepada kita secara rnutawatir dan membacanya merupakan ibadah

*AI Qur'an: kalam Allah (53:4), mukjizat (2:23, 11:14, 17:18, hadits), diturunkan kepada hati Muhammad SAW (26:192-195), disampalkan secara mutawatir sehingga terpelihara asholahnya (hadits), membacanya adalah ibadah (hachts).

F.2. ASMAUL QURAN

Objektif

a.Memahami kandungan nilai-nilai AI Qur'an yang terdapat dalam nama-namanya dan termotivasi untuk memiliki nilai-nilai tersebut dalam dirinya.

b.Memahami kedudukan AI Qur'an serta termotivasi dan mampu memfungsikannya dengan benar.

Sinopsis

Allah s.w.t telah menurunkan al-Quran kepada Nabi Muhammad s.a.w sebagai pedoman dan rujukan kepada hidup manusia. Di dalam al-Quran ini Allah s.w.t telah menyebut 'al-Quran itu sendiri dengan berbagai nama. Setiap nama-narna itu memberikan tasawwur terhadap sifat dan peranan yang dimiliki oleh al-Quran itu sendiri sesuai dengan is! kandung yang dimilikinya. Dengan memahami nama-nama inii , akan menghapuskan sangka-sangkaan bahawa al-Quran itu hanya sebagal Kitab biasa seumpama kitab-kitab lain. Sedangkan al-Quran memiliki kemuliaan yang dipelihara oleh Allah dan memiliki fungsi yang begitu besar dalam mengatur tatacara hidup manusia.

Hasiyah

Nama-nama lain bag! al-Quran yang disebut sendirl oleh Allah s.w.t melebihi jumlah sepuluh nama:

1. AI-Kitab

Syarah

* Perkataan (Kitab) di dalam Bahasa Arab dengan baris tanwin diakhirnya (kitabun) memberikan makna umum yaitu sebuah kitab yang tidak tertentu (nakirah). Apabila di tambah dengan alif dan laam dihadapannya menjadi (al-Kitab) ia telah berubah menjadi suatu yang khusus (tertentu). Dalam hubungan inii, nama lain bagi al-Ouran itu disebut oleh Allah adalah AI-Kitab.

Dalil

* (2:2): Aiif  Laam Miim. Itulah AI-Kitab. Tidak ada keraguan padanya.

2. Petunjuk

Syarah

Allah s.w.t telah menyebutkan bahawa al-Quran itu adalah petunjuk (Huda). Dalam satu Allah rnenyebut ia sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa dan satu ayat yang lain ia sebagai petunjuk untuk manusia seluruhnya. Apabila disebut oleh Allah sebagal petunjuk, maka ia merupakan sumber rujukan dan jarum kompas untuk kehidupan manusia. Tanpa kitab ini manusia akan terpesong dari arah sebenar mereka ditujukan. Oleh itu al-Quran adalah petunjuk yang mesti gunakan.

Dalil

(2:2) : Alif Laam Miim. ltulah AI-Kitab. tidak ada keraguan padanya. Petunjuk bagi orang- orang yang muttaqin.

(2:185): Bulan Ramdhan yang diturunkan padanya al-Quran sebagai petunjuk kepada manusia .....

3. Rahmat

Syarah

* Allah menamakan al-Quran dengan rahmat adalah kerana dengan al-Quran ini akan melahirkan iman, hikmat, mencari kebaikan dan cenderung kepada kebaikan bagi sesiapa yang beriman dan berpegang kepada al-Ouran.

Dalil

* (17: 82): Kami turunkan daripada al-Qu-ran itu apa yang sebagai Syifa' (penyembuh) dan rahmat kepada orang-orang yang beriman.

4. Ruh

Syarah

Allah s.w.t telah menamakan wahyu yang diturunkan kepada rasulnya s.a.w sebagal ruh. Sifat ruh adalah menghidupkan sesuatu seperti jasad manusia tanpa ruh akan mati, busuk dan tidak berguna. Bahkan dipandang jijik seperti binatang yang mati ditepi jalan. Dalam hubungan ini, menurut Ulama, al-Quran mampu menghidupkan hati-hati yang mati sehingga hampir dengan Penciptanya.

Dalil

* (42:52) Demikianlah Kami mewahyukan kepada engkau suatu ruh (al-Quran yang menghidupkan hati) dari perintah Kami

 
(40:15) Dia rnenurunkan ruh (al-Quran) dengan perintahnya kepada siapa yang dikehendakinya di antara hamba-hambanya supaya Dia memberikan peringatan dengan Hari pertemuan (Khiamat)
5. Obat
Syarah
Allah s.w.t telah menyifatkan bahawa al-Quran yang diturunkan kepada umat manusia melalui Nabinya Muhanimad s.a.w sebagai penyembuh atau obat. Tentu sekali bila disebut ubat, kaitan langsungnya adalah dengan penyakit. Dalam tafsir Ibnu Kathir menyatakan al-Quran adalah penyembuh kepada penyakit-penyakit yang terdapat dalam hati-hati manusia seumpama syirik, sombong, bongkak, keraguan dan sebagainya.
Dalil
(10:57): Wahai manusia, telah datang kepada kamu peringatan dari Tuhan mu  dan menyembuh apa yang ada di dalam (dada) hati, lagi petunjuk dan rahmat bagi orang- orang yang beriman.
6.
Kebenaran
Syarah
Al-Haq adalah kebenaran. AI-Quran dinamakan dengan al-Haq kerana dari awal hingga akhir isi kandung al-Quran adalah kebenaran semuanya. Kebenaran dari Allah yang menciptakan manusia dan mengatur sistem untuk manusia hidup di maya pada ini. Bukannya kebenaran mengikut neraca dan pertimbangan nafsu manusia kerana pandangan dan nafsu manusia terlalu dangkal dan terhad dalam menentukan keadilan  dan kebenaran hakiki. Oleh itu neraca dan pertimbangan dari al-Quran adalah yang sebenar- benar patut diikuti dan dijadikan prioritas  dalam mengukur dan mempertimbangkan sesuatu.
Dalil
* (2:147): Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu janganlah engkau termasuk orang- orang yang bimbang.
7.   Penerangan Syarah
AI-Quran adalah kitab yang membawa penerangan dan penjelasan kepada manusia apakah yang baik dan apakah yang buruk untuk diri mereka. Apakah yang hak dan apakah yang batil, apakah yang sebenar dan apakah yang palsu, jalan manakah yang selamat dan jalan manakah yang menyesatkan. Semuanya dibawa oleh al-Quran kepada manusia. rnenjelaskan kesemua perkara-perkara berikut. Selain itu al-Quran juga menerangkan kisah-kisah umat terdahulu yang pernah mengingkari perintah Allah Ialu ditimpakan dengan berbagai azab yang tidak terduga. Semua penerangan ini wajib ditadaburi oleh manusia untuk menyelamat arah tuju dan matlamat hidup mereka dan mereka mati dalam penuh kemuliaan.
Dalil
(3:138): (Quran) irti adalah keterangan untuk manusia, jadi petunjuk dan pengajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.
 
8. Pengajaran
Syarah

AI-Qu-ran Yang diturunkan oleh Allah adalah untuk kegunaan dan keperluan manusia kerana manusia sentiasa memerlukan kepada peringatan dan pengajaran yang sebenar yang boleh membawa mereka kembali kepada tujuan sebenar mereka dijadikan. Tanpa bahan-bahan pengajaran dan peringatan, manusia akan leka dan Ialai dari tugas yang sebenar kerana mereka sentiasla diekori oleh syaitan laknatullh untuk melarikan mereka dari jalan Allah.

 

Dalil
(3:138): (Quran) ini adalah keterangan untuk manusia, jadi petunjuk dan pengajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.
(54: 17): Sesungguhnya telah Kami mudahkan Quran (bagi manusia) untuk jadi pengajaran. Adakah orang-orang yang mengambil pengajaran (daripadanya ?)
(54: 22): Sesungguhnya telah Kami mudahkan Quran (bagi manusia) untuk pengajaran. Adakah orang-orang yang mengambil pengajaran (daripadanya ? )
9. Pemberi peringatan
Syarah
Allah s.w.t menyifatkan al-Quran sebagai az-Zikra (peringatan) kerana sebetulnya   al-Quran itu senanitiasa memberikan peringatan kepada manusia kerana sifat yang tidak lekang dari manusia adalah lupa. Lupa dalam dalam berbagai hal, baik dalam hubungan dengan Allah, hubungan sesama manusia mahupun lupa terhadap tuntutan-tuntutan yang sepatutnya ditunaikan terhadap dirinya sendiri. Oleh itu kita yang beriman dengan al-Quran dituntut untuk sentiasa mendampingi al-Quran.   Selain sebagai ibadah al-Quran itu sentiasa memperingatkan kita dengan asal tanggungjawab kita. Kalau di dalam harakah, seorang akh amil itu dituntut untuk menghabiskan perdampingannya dengan al-Quran satu juzuk setiap hari secara tilawah.
1
Dalil
* (15: 9): Sesungguhnya Kami telah turunkan az-Zikra (peringatan) dan sesungguhnya Kamii yang memeliharanya.
10. Berita Gembira
Syarah
Di dalam al-Quran sering memberikan khabar gembira kepada mereka yang beriman dengan Allah dan menjalani hidup mereka menurut kehendak dan jalan yang telah diaturkan oleh Al- Quran. Khabar-khabar ini  menyentuh kesudahan yang baik dan balasan yang rnengembirakan kepada sesiapa yang rnenurut jalan al-Quran. Dihadiahkan dengan syurga, dikawin dengan bidadari, direzkikan dengan kemewahan hidup yang tidak pernah tergambar oleh lintasan pengindraan kita sendiri. Terlalu banyak janji-janji gembira yang pasti dari Allah untuk mereka yang beriman ini. Oleh itu Allah sebutkan juga al-Quran sebagai (busyra).
Dalil
(16: 89): Dan Kami turunkan kepada Engkau Kitab (Quran) untuk menerangkan tiap-tiap sesuatu dan rnenjadi petunjuk dan rahmat serta khabar gembira bagi orang-orang Islam.
 
Fungsi AI Qur'an:
1 1. Kitab berita dan khabar
Syarah
• Dari awal surahnya lagi al-Quran telah membawa berita umat-umat terdahulu dan khabar- khabar akan datang yang berkaitan dengan alam kubur, alam akffirat serta penibalasan yang akan chterima oleh nianusia. AI-Quran membawa klsah-~ Habil dan Qabil, klsah Nabi Nuh, isteri, anak dan kaumnya, Idsah taufan, Idsah loqman, Idsah Nabi Ibratlim, Idsah a~u Rassi, klsah ashabul kahfi, ~ orang yang d=tikan Allah seratus tahun, ~ kaum tharnud dan Nabi saleh, Idsah kaum luth, 1~ firaun, ldsah zwqarnain, ldsah yakjuj dan makjuj, kisah perempuan Aziz, ~ anak-anak perempuan Nabi Syuaib, ~ Nabi Musa, Kisah ashabul Fiil, Kisah Abu Lahab dan lain-lain.
• Banyak khabar-khabar yang dibawa oleh al-Quran menyentuh perkara-perkara yang akan datang , antaranya ialah persoalan maut, ajal bagi setiap peribadi atau urnat, kebangldtan hari mahsyar, yaumul wa'iid, yaumul taghaabun, thoomatul kubra, kengerian hari Idainat dan sebagainya. Berita-berita irii guna memperingat dan mendorong manusia kembali kepada Allah dan merasai kehebatannya.
DaW
* (78:1-2): Tentang apakah yang mereka bertanya-tanya. Tentang berita yang besar

 

 

 

 

 

(3:138): (Quran) irii adalah keterangan untuk manusia, jadi petur@uk dan pengajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.

(54: 17): Sesungguhnya telah Kanii mudahkan Quran (bagi manusia) untuk jadi pengajaran. Adakah orang-orang yang menganibil pengajaran (daripadanya ?)

(54: 22): Sesungguhnya telah Karrii mudahkan Quran (bagi nianusia) untuk pengajaran. Adakah crang-orang yang mengambil pengajaran (danpadanya ?)

9. Peniberi peringatan Syarah

Allah s.w.t rnenyifatkan al-Quran sebagai az-Zikra (peringatan) kerana sebetuinya al-Quran itu sei-itiasa men-iberikan peringatan kepada manusia kerana sifal yaiig lidak lekang dari fnanusia adalah lupa. Lupa dalain dalam berbagal hal, baik dalam hubungan dengan A&-,h, hubungan sesaina manusia mahupun lupa terhadap tmtutan-tuntutan yang sepatutnya ditunaikan terhadap dirinya sendiri. Oleh itu Idta yang berii@ dengan al-Quran dituntut untuk sentiasa mendampingi al-Quran. Selain sebagai ibadah al-Quran itu sentiasa memperingatkan 1<ita dengan asal tanggungjawab Idta. Kalau di dalain harakah, seorang akh an-W itu dituntut untuk menghabiskan perdainpingannya dengan al-Quran satu juzuk setlap hari secara tilawah.

1

Dahl

0 (1 5: g): Sesungguhnya Kan-ii telah turunkan az-Zilwa (peringatan) dan sesung~ya Karffi y@ang memeliharanya.

10. Berita Genibira Syarah

Di dalarn al-Quran sering memberikan khabar gembira kepada mereka yang be~ dengan Allah dan menjalwii 1-iidup rnereka menurut kehendak dan Aan yang telah diaturkan oleh Al- Quran. Khabar-khabar ini        menyentuh kesudahan yang baik dan balasan yang mengenibirakan kepada sesiapa yang menurut jalan al-Quran. Dihadiahkan dengan syurga, dik,ahwin dengan bidadari, direz~ dengan kemewahan Mdup yang tidak pemah tergambar oleh lintasan pen@il&an Idta sendiri. Terlalu banyak janji-janji gernbira yang pasti dari ~ untuk rnereka yang beriman ini. Oleh itu Allah sebutkan juga al-Quran sebagai (busyra).

DaW (16: 89): DanKarrA turunkan kepada E:ngkau Yitab (Quran) untuk menerangkan tiap-tiap

sesuatu dan menjadi petunjuk dan rahmat serta khabar gembira bagi orang-orang Islam.

Fungsi AI Qur'wi:

1 1. Idtab berita dan khabar

Syarah

• Dari awal surahnya lagi al-Quran telah membawa berita umat-umat terdahulu dan khabar- khabar akan datang yang berkaitan dengan alarn kubur, alam akhirat serta pembalasan yang akan ditenma oleh manusia. AI-Quran membawa k~-~ Habil dan Qabil, Insah Nabi Nuh, isteri, anak dan kaumnya, Idsah taufan, Idsah loqman, 1<isah Nabi Ibrahim, Idsah

~u Rassi, Idsah ashabul kahfi, ~ orang yang dunatikan Allah seratus tahun, ~ kaurn tharnud dan Nabi saleh, Idsah kaum luth, Idsah firaun, Idsah zulqarnain, Idsah yakjuj dan makluj, Idsah perempuan Aziz, ~ anak-anak perempuan Nabi Syuaib, ~ Nabi Musa, Ydsah ashabul Fiil, Kisah Abu Lahab dan lain-lain.

• Banyak khabar-khabar yang dibawa oleh al-Quran menyentuh perkara-perkara yang akan datang , antaranya ialah persoalan maut, aM bagi setiap peribadi atau urnat, kebangldtan hari mahsyar, yaumul wa'iid, yauniul tag"un, thooniatul kubra, kengerian hari ldamat dan sebagainya. Berita-berita irji guna mernperingal dan mendorong manusia kembali kepada Allah dan merasai kehebatannya.

DaW

* (78:1-2): Tentang apakah yang mereka bertanya-tanya. Tentang berita yang best

Times Institute

~

 

 
Pakej Tarbiah Tullab 2
12. ldtab hukurn syariah Syarah
*  AI-Quran adalah latab yang menibawa hukuin-hukurn syanat dalam bentuk undang-undang dan juga perlernbagaan, taklif, tanggungjawab peribadi, perkara-perkara yang d~amkan, had usm &-ikM, keharusan perluasan dan makanan yang haial, hukum menepati janii dan swnpali, menunaikan nazar, dosa-dosa be.,Rar, Qisas, hukuman terhadap orang kafir, llukuman penibunuhan, hukum hudud, hukwn pengampunan, menyembunyikan penyaksian dan sebagainya.
Dalfi
-  (5..49,50): Engkau berhukumiah di antara mereka dengan apa yang telah diturunkan oleh AUah dari janganlah engkau menurut hawa nafsu mereka dan waspadalah terhadap mereka supaya mereka tldak nienyesatkan engkau dari sebahagian apa yang telah diturunkan ~ kepada engkau. Jika mereka berpaling, ketahuilah bahawa ~ hanya menghendale supaya mereka ditimpa sw-saaa kerana sebahagian dosa mereka sendiri. Sesungguhnya kebanyakan ~usia orang-orang yang fasiq. Adakah hukurn jahiliah yang mere@a tuntut ? Siapakah yang lebih baik hukumnya daripada (hukum) ~ baqi kaum yang yaldn ?
13. Idtab jihad Syarah
Satu bal Yang amat clitekankan oleh al-Ouran ialah persoalan jfiiad. D! dalam hal irli al- Ouran membawa banyak ayat yang menyer-u agar Idta berj@d, menegah dari melampaui batas, batas-batas jihad, kecenderongan kepada perdamaian, konsep peperangan dalam Islam, pujian terhadap jihad, kemuliaan bagi mujahidin, cemuhan terhadap mereka yang tertinggal dan medan jihad, lan dan jihad, sisteni jihad dan aturannya, solat dalam peperangan, peprangan dalam bulan haram, baiah, hal-hal orwig tawanan dan sebagainya.
Dahl
(29:69) Dan rnereka yang berjihad di jalan Kanii, Q)asti) Karffi akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Karni. Dan sesungguhnya ~ bersama-sama mereka yang melak~ kebaikan.
14. Idtab tarbiyah
Syarah
* Peranan bww juga yang dirna~ oleh al-Quran ialah sebagai Idtab yang menclidik jiwa- jiwa manusia rnenjadi personaliti yang mempunyai kemuliaan diri, kendiri, bebas dari sebarang perhan-ibaan sesama makliluk, bermasyarakat , beradab dan tahu nilai-niw
rnurrii sebagai manusia yang berperarian sebgai khaira ununah.
Dalil
0 (3:79)Tidakberhakrnanusia,bahawadiberikan~kepadanya.Ydtab, hukwn-hukwn dan kenabian kernudian ia mengatakan kepada manusia: Hendaklah kainu rnenjadi hambaku selcun ~. Tetapi (hendaklah ia mengatakan): Hendaklah kamu menjadi Wama yang beramal kerana kainu mengajarkan Ydtab dan kainu membacanya.
15. pedoman hidup
Syarah
AI-Quran menceritakan bahawa manusia adalah jahil. Untuk menampung kejahilan itu selungga meniadi harnba selati kepada ~, maka ~ utuskan kepada setlap umat itu rasul yang membawa pengajaran-pengajaran dan juga penngatan. Begitu juga kepada ummat Idta, diutuskan Nabi Muhanunad s.a.w bersama isi risalahnya yang terkandung di dalam al-Quran. AI-Quran memandu numusia kelaian yang dikehendald oleh ~ s..w.t dalarn segala aspeknya terrnasuk kepercayaan, hala tuju, pengabdian, syariat dan sebagainya. 'hdak ada panduan hidup yang lebih komplek dari apa yang dibawakan oleh AI-Qura.n.
Dahl
Times institute
8

 

 

Pakcj Tarbiah Tullab 2

* (28:50): Kalau mereka tidak memperkenankan (perrnintaa=u) itu, maka ketahuilah bahawa mereka semata-~ menurut hawa nafsu ~ja. Siapakah yang terlebih sesat dari orang yang mengikuti hawa nafsunya twipa petunjuk dari Allah ? Sesungguhnya Allah tidak menunjukla kaum yang zahm.

16. Idtab ilmu pengetahuan

Syarah

a Di dalam al-Quran terdapat banyak niaidumat yang menyentuh berbagal aspek ilrnu pengetahuan baik dalam bidang ilmu yang ldta ketahw ~upun yang idak ldta ketahw.

Dahl

* (96:1-5):Bacalahdengannamatuhanmuyangmenjadikan,Yangrnenjadikanmanusiadari segumpal darah. Bacalah sedang Tuha=u yang Maha Mulia. Yang mengajar dengan al- Qalam. Yang mengajar manusia apa yang lidak perriah diketahui.

Ringkasan Dahl

& nan-ia-nwna AI Qur'an: AI Kitab (2:2). petunjuk (2:2, 2:185) rahmat (3:138), cahaya

ruh (42:52), obat (10:57), kebenaran (2:147), penerangan (3:138), pelajaran (3:138,,54:17, 22), pengingat (1 5:9), berita gembira (1 6:89)

* Fungsi AI (@ur'an: ldtab berita dan khabar (78:1-2), ldtab hukum syariah (5:49,50), ldtab jihad (29:89), ldtab tarblyah (3:79), pedonian ffidup (28:50), ldtab ilmu pengetahuan (96: 1-5)

F.3. MUKTADO IMAN BIL OURAN

Objektif

a.Meniaharrii kewajiban muslim terhadap AI Qur'an dan termotivasi untuk menunaikannya. b.Berupaya rnenghidupkan suasana Qur'an dalam setiap keadaan dengan mentaatinya di

setiap keadaan

e.Tennotivasi untuk berdakwah kepada AI Qur'an dan mempe@uangkannya di muka bun-ii

Sinopsis

Dinyatakan bahawa al-mian itu bukaniah cita-cita atau angan-angan tetapi ia adalah apa yang terpacak di hati dan dibenarkan oleh amalan. Oleh itu apabila Idta mengak-u ber~ kepada al-Quran, ~ di sana terdapat beberapa tuntutan terhadap keimanan tersebut. Antara tuntutan tersebut ialah supaya Idta berhubung erat dengan al-Quran iaitu dengan cara mempelajari al-Quran, mengajarkannya kepada orang lain dan sentiasa menibacanya. Lebih dari itu ialah dengan mentadabbur dan memaharsii ayat-ayatnya. Kemudian melak~an apa-apa tuntutan yang terkandung di da~ya. Seterusnya ldta menghafal dan memelihara pula ayat-ayat tersebut.

Antara tuntutan juga ialah lata mentarbiah dan menclidik diri IGta dengan panduan-panduan yang telah digari~ oleh al-Quran seria Idta hendaldah berusaha agar dapat menghidupkan .suasana dengan warna-warna al-Quran dalam setlap keadaan. Dengan itu lata mes~ rnenerima, tunduk dan patuh kepada hukum-hukum yang terdapat di dalam al-Quran.

Seterusnya Idta dituntut agar menyebarluaskan pengajaran-pengajaran al-Quran dengan mendakwalu dwi menyeru orang lain agar sama-swna mernaharrii dan melaksanakan isi kandungwi al-Quran di atas muka burffi irii.

Hasiyah

1. Berhubung erat dengannya: dengan niempelajari dan mengajarkannya: rnenibacanya Syarah

 

 

 

Pakej Tarbiah Tullab 2

olt

#I^

Sebagai sumber rujukan dan pedoman 1-lidup, k-ita dituntut uiituk sentiasa mendainpiiigi al- Quan kerana ch dalamnya penuh dengan mutLara-mutLara berharga yang memandu Mdup Idta dalarn segenap lapangan. Bagairnanakah cara mendarnpingi al-Quran itu ? Caranya ialah dengan sentasa mempelajari pengalaran-pengajaran yang terkandung di dalwmya yang terdiri dari hukum-hakain, prinsip-prinsip Iiidup dan sebagainya. Setelah dipelajari, Icita mes~ mengembangkan ilinu yang clipelajan itu kepada orang lain. Ini adalah tuntutan! Kita juga perlu mendainpingi al-C?wan dengan cara selalu membaca ayat-ayatnya yang terkandung di'da~ya.

Dabl

(2:12 I): Orang-orang yang Karni datangkan kepada mereka al-Ydtab, mereka mentilawahkannya dengan sebenar-benar tilawah, mereka itwah orang yang beriman denganya. Sesiapa yang kufur dengannya mereka i~ orang-orang yang ragi.

* (35:29) : Sesungguhnya orang-orang yang mentilawahkan Idtab Allah (al-Quran) dan mendirikan solat, mena&ahkan dari apa yang telah Kanii rez~ kepada mereka wma sen,lbunyi mahu terang, mereka mengharapkan satu perriiagaan yang tidak akan rugi swna sekali.

* Hadiffi nwayat Uthman ibn Affan: Sebaik-baik kainu adalah mereka yang mempelajari al Quran dan mengajarkannya (kepada orang lain). -riwayat Bukhari

2. Memahanii dan mentadabbur isinya

Syarah

Kita dituntut oleh Allah untuk rnentadabbur dan memahann ayat-ayat yang telah ditu=kannya kepada leta rnenerusi junjungan besar Nabi Muhammad s.a.w. Tuntutan ini adalah berrno~ pengajaran yang sernestinya charnbil dan diamalkan oleh Idta dari i~dung al-Quran itu sendin. Tanpa memahann, leta tidak akan dapat mencapai mauamat unluk berpedornankan kepada ajaran al-Quran.

Dalil

•  (47:24): Apakah rnereka tidak mentadabburi al-Quran ataukah di atas hati-hati mereka ada penutup-penutupnya.

•  (4:82) : Apakah rnereka tidak mentadabbur al-Quran . Seldranya ia bukan dari sisi

tentu sekali rnereka akan dapati banyak pereanggahan ch dala=ya.

•  (38:29): Yitab yang Kinii turunkan kepada engkau diberkati untuk mereka rnentadabbur ayat-ayatnya dan untuk diambil pengajaran oleh mereka yang berakal.

3.Meh~akamya

Syarah

* Nil& kepada kehnanan dan kepereayaan Idta kepada sesuatu adalah apa yang telah Idta laksanakan dan Inta amalkan hash dari keyaknm itu. Seldranya dakwaan semata-mata belum terbukti keyaldnan tersebut. Dalam hubungan irii, Idta dituntut untuk mewcsanakan apa sahaja yang dituntut oleh al-Quran berdasarkan kaedah-kaedah uluin syarak.

DaM

* (17:106): Quran (irii) Kanii turunkan beransur-ansur supaya engkau bacakan kepada

manusia dengan perlahan-lahan dan Kanii humnkan ia sedildt den-ii sedildt.

4. Menghafal dan meme~anya

Syarah

Kita diperintah oleh Rasuluflah s.a.w agar rnemellhara dan menjaga al-Quran. Kita menjaga al-Qu,ran bukan sekadar menjaga fizikal kertas-kertas yang tertulis di atasnya ayat-ayat itu. 1Cita menjaganya samada dengan selalu menibaca dan mentadabbur ayat-ayatnya agar ldta tidak terpesong dan tertinggal jauh dari ajarannya, atau dengan rnenghaw ayat-ayal tersebut atau kedua-duanya sekali.

Dabl

Hadith riwayat Abu Musa al-Asy'ari, sabda baginda s.a.w: jagalah al-Quran. Dendm Tuhan yang diri Muhammad di dalam genggaman-Nya, al-Quran lebih liar dari unta yang diikat.- riwayat Bukhari dan Muslim.

 

 

 

Pakcj Tarbiah Tullab 2

P^

5. Mentarbiah diri dengan al-Quran Syarah

Kita dituntut mentarbiah diri ldta agar selari derigan ajaran al-Quran kerana al-Quran sebagai mulgizat daripada Allah diturunkan untuk mendudukkan manusia pada posisinya yang sebenar cli dalam hubungannya dengan ~ dan juga alam semesta. Manusia adalah haniba Allah dan mesti tunduk kepada kehendak Allah dan segala awannya. Manusia tidak boleh menjadi haniba kepada ~ yang lain termasuk hawa nafsu dan ~ya. Ketundukan ini sentiasa saling bertarik tali dengan pengaruh-pengaruh lain swna ada nafsu, syaitan, perseldtaran, biah sekeliling dan sebagainya. Oleh itu ldta dituntut menjadikan al-Quran suniber tarbiah sebenar dirt Idta dalam bertarik tall dengan pengw-uh-pengwuh lain.

Dalfi *  (3:79): ... tetapi (hendaklah ia mengatakan): Hendaklah kcunu menjadi u~ yang ber~

kerana kamu rnengajarkan Kitab dan kamu membacanya.

*  (2:15 I): Sebagairnana Karffi telah mengut~ seorang rasul kepada kepadatnu, iaitu &U-@th seorang daripadxnu yang membacakan ayat-ayat Kanii kepadainu, membersihkan kainu (dari kelakuan yang tidak balk) dan mengajar Kitab dan hikmah kepada mu dan iagi mengajarkan apa-apa yang belum kamu ketahui

6. Menerima dan tmduk kepada huk= hakamnya Syarah

Hubungan Idta dengan al-Quran beras~ kepada seiauhmana hubungan Idta dengan ~ dengan segala kebesarannya. Apabila Idta yaldn bahawa Allah yang me~ segala- galanya dan men~ serta menyusun atur segala sistem peijalanan alam ini, tentu hati keeil Idta terus tunduk kepadanya. Dengan irii Idta menerima segala arahan dan hukum hakam yang dibawakan cli dalam latabnya itu dengan penuh tawadhu' dan keyakman bahawa segalanya adalah selan dengan slstem semulajadi alam im. Bahkan pene=aan dan ketundukan leta terhadap hukwn-hakam Allah adalah tuntutan asasi kepada seorang Muslim.

Dahl:

•  (33:36): Tidak ada bagi lelald mukniin dan perempuan muknkwh (hak) untuk meniilih dalain urusan mereka, bila Allah dan Rasul-Nya telah memutuskan urusan itu. Barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah sesat dengan kesesatan yang nyata.

•  (4:65): 'Adak derrii tuhanmu, mereka tidak juga beriman (kepada engkau) sehingga mereka mengangkat engkau menjadi hakirn untuk mengurus perselisu= antara mereka kemudian mereka 'aada memperolelu keberatan dalam hatinya menerima keputusan engkau dan mereka terirna sebenar-benar terima.

•  (5:44), (5:45).(5:47): ~ s.w.t telah menyifajm mereka yang tidak berhukunikan dengan hukum-hukum yang telah diturunkan ~ sebagai kafir, zalim dan juga fasiq.

•  (5:50): Apakah hukum ja~ yang mereka cari ? Siapakah yang lebih baik dciri Allah hukumya bagi kaum yang yaldn ?

7. Menyeru orang kepadanya

Syarah

Konsep hidup seorang muslim adalah bermasyarakat dan inginkan kebalkan melata dan dirasai oleh semua orang. 'hdak ada konsep ananiah atau individualistik di dalam masyarakat Islam. Oleh itu apa-apa kebaikan yang cliterima dan dipeli@jan me~ disebarkan keseluruh masyarakat. Bahkan diseru dan diajak niereka agar memahanii dan menghayati konsep-konsep keadilan yang telah cliten~ ~ ch dalam latabnya. Kebaikan-kebaikan me~ dikongsi bersama dalam masyarakat.

Dahl

(16:125): Senl-xh (nianusia) ke jalan (agarna) Tuhanmu dengan bijaksana dan pengajaran yang baik dan be@idallah dengan mereka dengan (cara) yang terbaik.

 

 

Pakej Tarbiah Tullab 2

8. Menegakkannya di mukabumi

Syarah

Sebagaimana Allah menuntut kaum-kaum terdahulu mendirikan agama, maka begitu jugalah dituntut kepada Idta umat Muhammad s.a.w. agar mendirikan agama di muka bun-ii ird. Tuntutan ini tidak pernah padam selama ada Quran di muka bunii ini.

Dalil

(42:13): Dia                     agai.i.ia big! kariiu, scbaqairnatia telait diwiisiiitjk@itiNy,-1 k,epada Nuh, dan yang kami watiyukan ke-padamu daii Karrii wasia[kaii kepad@t Ibralfiiii, Musa dan lsa ialtu: Hendaklah kamu dirikan agama dan janganiah kamu berpecah-belah dalain agama.

Ringkasan Dalil

Tuntutan iman terhadap AI Qur'an

*Berhubungan erat dengannya, dengan mempelajari dan mengajarkannya: membacanya (2:121. 35:29, hadits), memahanii dan mentadaburkan isinya (47:24, 4:82, 38:29), melaks~an (1 7:106), menghafal dan memehharanya (hadits)                     1

* Mentarbiyah diri dengan AI Qur'an *Menerimadantundukkepadahukurn-hukumnya(33:36,4:65,5:44,45,47,50) .

a Menyeru orang kepadanya (1 6:125)

* Menegakkannya di muka burni (42:13)

F.4. AKHTAR NISYANUL QURAN

Objektif

a.Memahanii sebab-sebab yang dapat melupakan seseorang dari ldtabunah b.Menyedari bahaya yang akan terjadi disebabkan lupa kepada AI Qur'an c.Berupaya untuk sentiasa mengingat AI Qur'an di setiap keadaan

Sinopsis

AI-Quran yang diturunkan oleh ~ s.w.t adalah petunjuk dan pedoman untuk manusia. Oleh kerana ia memilild riilai-nilai pedoman, petunjuk dan kemuliaan pada zatnya maka ia mestlah clipehhara dan clijaga dengan bwk. ndak boleh seseorang melupakan al-Quran apalagi menibelakang atau me=ggalkan langsung al-Quran. Banyak alabat yang akan rnenimpa sesiapa yang melakukan demildan di antaranya ialah tersesat dalam kesasatan yang nyata, hidup dalam suasana penuh kesemnpitan, buta matahati, keras hati, kezaliman dan kehinaan, bersahabat dengan syetani, kel;asikwi dati kerriullafikati. Hnnpunan dan alabat-alabat itu menyebabkan manusia berada dalam kesusahan di dunia dan juga diakhirat.

Hasiyah

1. Lupa kepada AI Qur'an

Syarah

AI-Quran adalah kalamullah. la suci dan mulia dan ia tidak akan duduk hanya pada tempat yang suci dan mulia juga. Apabila manusia berpaling dari mengmgati Allah atau melakukan maksiat kepada ~, Allah akan meialaikan haU mereka dan mengingati kalam-Nya yang suci itu. Kelupaan terhadap al-Quran irii adalah aldbat dari tingkah laku dan amalan manusia sendiri.

Dalil

(18:28): Sabarkaniah hatimu serta brang--orang yang menyenibah tuhannya pada pagi dan petang sedang mereka menghendakld keredhaan Allah. Dan janganlah engkau palingkan

 

 
Pakej Tarbiah Tullab 2
~
im
pemandangan daripada mereka kerana menghendah perlnasan ludup di dunia. janganiah engkau turut orang yang telah Kann lakiikan hatinya dari mengingati Kan-ii dan mengikut hawa nafsunya dan adalah perbuatannya itu melarnpaw batas.
Di antara beberapa bahaya melupakana al-Quran adalah seperti berikut:
2. Sesat yang nyata Syarah
Petunjuk yang diturunkan oleh ~ s.w.t menerusi Rasul~ s.a.w adalah petunjuk yang jelas kebenarannya. Dinyatakan satu persatu oleh AUah s.w.t haldkat-haldkat kebenaran id dengan bukti-bukti yang begitu jelas sebingga tidak ada lagi alasan kenapa merka boleh berpaling setelah mereka melaliirkan pengakuan keknanan , selain dari keingkaran mereka yang nyata terhadap haidkat yang begitu jelas terbukt! di hadapannya. Itulah dise,but sobagai kcsesalan yang nyata.
Dalil
(4:60) : Tidakkah engkau mengetahul orang-orang yang mendakwa bahawa mereka berirnan kepada (Ouran) yang diturunkan kepa.da engkau dan (1<itab-ldta]R) yang diturunkan sebelum engkau, mereka hendak rriinta berhukurn kepada taghut (berhala), sedang rnereka disuruh supaya kmfur terhadap taghut. Syetan menghendald supaya ia menyesatk-an mereka dengan kesesatan yang jauh.
(4: 115): Sesiapa yang menentang rasul, sesudah nyata petunjuk baginya dan mengikut bukan jalan orang-orang mukmin, nescaya Kan-ii angkat dia menjadi pemimpin apa yang clipimpin=ya dan Karni masukkan dia ke dalam neraka jahannam. Itulah sejahat-jahat tempat kembali.
3. Sempit dada
Syarah
Sunnatullah bahawa jalan hidayah kepadanya adalah ~ yang luas dan tenang kerana !a langsung bersandar kepada kekuatan yang hakild dan Dia yang meniihk segala-galanya. Apabila ldta bersandar kepada selain Allah (makhluk) maka ldta bersandar kepada sesuatu yang lemah dan tidak meniihk . Kita akan merasa sempitan lantaran yang tidak merriilil<i tidak niampu memenulu kehendak dan keinginan lata.
Dalil
(6:125): Maka sesiapa yang Allah kehendald menunjuldnya, nescaya dilapangkan dadanya kepada Islam. Sesiapa yang Allah kehendaid Dia sesat Allah jadikan dadanya sempit seolah-olah dia dinaikkan ke langit. Deniildanlah Allah menjadikan azabnya kepada mereka yang tidak beriman.
4.Keliidupan yang serba sulit
Syarah
* ~ s.w.t telah berj@ji bahawa sesiapa yang berpaling dari mengikuti ajaran yang telah dibawa oleh Nabi s.a.w akan menerima padah dalam keliidupannya kerana selain petunjuk AUah adalah kekurangan dalam segala sudut bahkan bertenibmg antara kepentingan- kepentingan berbagai pihak.
Dahl
* (20:124): Sesiapa yang berpaling dari peringatan Ku (Quran) maka untuknya pengffidupan yang sempit, kemudian Kan-d Iiimpunkan dia pada hari Idainat dalam keadaan buta.
5. Matahati yang buta
Syarah
& Petunjuk al-Quran adalah Basturah baqi perjalanan liidup manusia. Sesiapa yang me=ggalkan petunjuk inn atau melupakannya niaka mata hatmya tidak akan niampu inelihat kebenaran AUah walau matanya dapat melihat.
DalU
* (22:46): Tidakkah mereka berjalan di muka buns! supaya mereka mempunyal akal (untuk) meniil&kan, atau telinga (untuk) mendengarkan. Sesungguhnya rnereka bukanlah buta mata, tetapi buta hati yang dalam dada.

 

 
Pakej Tarbiah Tullah 2
0
0-@
I#,-
6. Hati menjadi keras
Syarah
Hati yang jauh dan petunjuk Allah menlacli keras dan sukar untuk menerima kebenaran sehinggakan disifatkan oleh Allah pada seseengah tempat lebih keras dari batu.
Dalfi
(57:16): Apakah belum tiba waktunya bagi orang-orang yang beds=, bahawa tunduk hati mereka untuk mengingat Allah dan kebenaran yang diturunkannya (Quran) dan bahawa mereka tiada seperti orang-orang alibi ldtab sebelum mereka, maka telah panjang niasa antara mereka dan antara nabinya, Ialu menjadi ka-Rar (keras) hati mereka dan kebanyakan mereka fasiq.
7. Zalim dan hina
Syarah
Apabila lata lari dan kea~ yang tunjukkan oleh ~ maka tempat sebawmya untuk leta adalah kezaliman kerana Idta telah meletakkan sesuatu bukan pada posisi yang selayakaya menurut neraca asli yang dikehendald oleh Allah. Pergantungan Idta pula kepada ~uk bukan kepada Allah. Di sinilah lahirnya kehinaan.
DaW
•  (3:112) : Mereka itu ditimpa kehinaan di mana mereka berada kecuali dengan tali dari Allah dan tali (perdamaian) dari manusia, dan mereka itu kembali dengan mendapat kemurkaan dari Allah serta ditimpa keniisidnan. Deniildan itu, kerana mereka kafir akan ayat-ayat ~ dan menibunuh nabi-nabi tanpa kebenaran. Dengan itu sebab mereka itu derhaka dan melampaui batas.
•  (32:22): Siapakah yang lebih zalim dari orang-orang yang diberikan peringatan dengan ayat-ayat tuhannya, kemuclian clia berpaling danpadanya ? Sesungguhnya Karm menyiksa orang-orang yang berdosa.
8. Bersahabat dengan syaitan
Syarah
Syaitan sentiasa mengintai-intai peluang untuk menyesatkan manusia mewui apa jua cara yang mungldn boleh dilaksanakan.. Sesiapa yang rneninggalkan atau melupakan al-Quran maka ~ berj@li akan menguas~ syaitan kepadanya Ialu sy&tan menjach sahabatnya.
Dalil
• (43:36) : Sesiapa yang membuat-buat buta (melihat) peringalan Rahman (Quran), Kwd ku~an syaitan kepadanya, lalu syaitan itu menjadi temannya.
• (25:29): Sesungguhnya Dia telah menyesatkan aku dari peringatan (Quran) setelah sainpai kepadaku. Adalah syaitan itu amat kliianat kepada manusia.
9. Lupa terhadap diri sendiri
Syarah
* Hubungan ~ dengan haniba-hanibanya begitu berhambatan. Apabila hamba dekat dengan-Nya maka Allah lebih dekat lagi tetapi apabila hmiba melupakan Allah maka Allah akan melupakan hambanya bahkan menladikan mereka lupa akan dm mereka sendin.
Dalil
* (59:19):janganiahkamusepertiorang-orangyangmelupakanAllah,Wu~menjadikan mereka lupa terhadap diri mereka sendiri. Mereka itwah orang-orang yang fasiq.
1 0. Fasiq
Syarah
* Fasiq adalah orang yang keluar dari batasan-batasan yang telah ditentukan oleh ~ s.w.t. Apabila Idta melupakan al-Quran, atau meninggalkannya bagaimana boleh Idta mempastikan berada di dalam lingkungan batasan ~ s.w.t. sedang semuanya itu disebut dan peringatkan di dalarn IdtabNya iaitu al-Quran.
Dalil
0 (2:26-27) :  .... Adapun orang-orang yang kafir, mereka berkata apakah maksud Allah de.ngan perwnpamaan ini ? Disesatkan Allah dengan perumpamaan itu kebanyakan orang
 
 
Pakej Tarbiah Tullab 2
9
dan ditunjuinya kebanyakan orang yang lain, tetapi llah tidak rnenyesatkan dengan dia kecuali orang-orang yang fasiq. last orang-orang yang melanggar janji-janj! ~ setelah teguhnya dan       mereka itu memutuskan         (silaturahim) yang disuruh Allah memperhubungkannya, lagi mereka berbuat bencana di muka bunu. Mereka itulah orang- orang yang Merugi.
(13:19-20) : Adakah orang yang mengetahui bahawa Quran yang diturunkan kepada ongkau dari tuhanmu, adalah suatu kebenaran serupa dengan orang-orang buta (tidak mengetahul) ? Hanya orang-orang yang berakal, menerima pengajaran. laitu orang-orang yang menepati janji Allah dan mereka tidak memungldri janji.
1 1. Nifaq
Syarah
0 Nifaq adalah sifat yang berbahaya kepada masyarakat dan juga kepada diri sendin. Ini kerana orang rainal tidak dapat menegenali mereka dengan baik kerana pada zahirnya rnereka seperti orang lain juga. Tetapi Allah Maha Mengetahiii apa yang ada di dalam hati- hati mereka. Keadaan ini juga berlaku di zaman Rasulullah s.a.w di mana terdapat 12 narna yang dirahsiakan oleh Rasuluilah ke dalam sunpanan Huzaifah. Bagaimanapun BAgmda menceritakan sifat atau eiri-ciri infaq dan merninta Idta menjauhinya.
Dabl
• (4:61-63) : Apabila dikatakan kepada mereka: Marilah karnu kepada apa yang diturunkan Allah dan kepada rasul, maka engkau lihat orang-orang munafik berpaling dari engkau sebenar-benar berpaling. Bagaimakah jika mereka ditimpa cubaan kerana ~a tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepada engkau, sambil bersumpah dengan ~: Kariii tidak menghendald selain semata-mata kebaikan dan perdainaian. Mereka itulah orang-orang yang Allah mengetahili apa-apa yang dalam hati mereka, dan ajarlah mereka dan katakarilah kepada mereka perkataan yang fasih (terang) tentang dirinya.
• (24:49-50): jika mereka itu akan mendapat haknya, mereka datang kepada rasul serta patuh kepadanya. Apakah ada penyalat dalam hati mereka atau masih ragu-ragu atau takut, bahawa Allah dan rasW-Nya akan ariiaya kepada mereka ? bahkan mereka itu sendiri yang ariiaya.
12. Menimbulkan syaqawah di duma dan di aklurat: Kesemua sifat-sifat tadi me~ulkan
kesusahan kepada keliidupan sarnada di dunia yang ada sekarang ini mahu pun kel-,lidupan di aktdrat nanti.
Ringkasan Dalil
• Lupa kepada AI Qur'an (1 8:28)
• Sesat yang nyata (4:60, 115)
• Sempit dada (6:125)
• Kehidupan yang serba sulit (20:124)
• Matahati yang buta (22:46)
*Hati menjadi keras (57:16)
• Zalim dan hina (3:112, 32:22)
• Bersahabat dengan syaithan (43:36, 25:29)
• Lupa terhadap diri sendiri (59: 1 9)
*Fasiq (2:26-27, 13:19-20)
*Nifaq (4:61-63, 24:49-50)
* Meniinbulkan syaqawah di duriia dan di akhirat
F.S. SYURUT AL INUFA BIL OURAN
Objektif
a.Memahami kepentingan intifa dengan AI Qur'an
b. Memahard syarat-syarat intifa terhadap AI Qur'an

c.Dapat inelaksanakan syarat-syarat tersebut dengan sebaik-baiknya kedka berinteraksi dengan AI Qur'an

 
Sinopsis
Dalam rajah ini menyimpulkan beberapa panduan bagaimana untuk memaksimalkan faedal\h yang dapat kita ambil dari Al-Qur’an.  Baik dari peradaban, cara menerima, memahami objektif asasi, menurut yang dilakukan oleh para sahabat.
 
Hasiyah
1.
Bersikap sopan terhadapnya: niatnya baik, hati dan jasadnya bersih, mengjhususkan jiwa untuk sibuk dengannya, mengkhususkan berfikir dengan Al-Qur’an.
2.
Kesopnan dengan Al-Qur’an hendknya dijaga ketika menggunakan Al-Qur’an.  Kesopanan ini …. Menyediakan niat hati yang baik dan bersih, jasadnya juga hendaklah dalam keadaan suci bersih atau dengan wudhu dan hendaknya pikiran bertumpu hanya kepada Al-Qur’an saja tanpa gangguan dari yang lain.
 
Dali
(7:204)
 
 
3. Berorientasi kepada tujuan yang ~ (dari AI @Qur'an) sebagai petunjuk clan ~ pen.ibentuk keperibadian Islam, pemirnpin manusia, pernbentuk masyi:irakat Islam
4. Mengikuti cara interaksi sahabat dengan AI Qur'an: memandang secara menyelurul masuknya AI Qur'an tanpa pertimbangan-pertimbangan masa Ialu. Pereaya secara mutlal merasakan bahawa ayat diarahkan kepada dirinya.
5. Menganibil manafaat
Ringkasan DalU
Syarat berinteraksi dengan AI Qur'an
*Bersikap sopan terhadapnya: riiatnya baik, hati dan jasadnya bersih, mengkhususkan jiw untuk hanyan sibuk dengannya, mengkhususkan berfil& dengan Al Qur'an
Bagus dalam talaqqqi: dengan hati yang khusyu, dengan mengagungkan, dengan kesiapa melaksanakaan

*Berorientasi kepada tujuan yang asasi (dari AI Qur'an) sebagai petunjuk dari Allal penibentuk kepenbachan Islam, penumpin manusia, pembentuk masyarakat Islam

• Menglkuti cara interaksi sahabat dengan AI Qur'an: memandang secara menyelurd masuknya AI Qur'an tanpa perdnibangan-perw-nbangan masa Ialu. Percaya secara mutial merasakan bahawa ayat cliarahkan kepada d=ya.
• Mengambil manafaat ...